Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 2022, Ada 55 Kasus Malaria di Talibura NTT, 6 Masih Dirawat

Kompas.com - 24/10/2022, 15:59 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kasus malaria di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai meningkat selama beberapa bulan terakhir.

Kepala Puskesmas Watubaing, Jumaldi menyebut, hingga Oktober 2022 jumlah penderita malaria di wilayah Talibura mencapai 55 orang.

"Ada 55 kasus malaria selama tahun 2022. Enam orang masih dirawat, sementara untuk tiga pasien sampel darahnya masih diperiksa," ujar Jumaldi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/10/2022).

Jumaldi menerangkan, dari 55 kasus, mayoritas penderita malaria berasal dari Desa Lewomada yang mencapai 17 orang. Sebanyak enam dari 17 pasien sedang menjalani perawatan di puskesmas setempat.

Baca juga: Mengapa di Papua Banyak Malaria?

Menurutnya, meningkatnya kasus malaria tidak hanya disebabkan lingkungan yang kurang bersih tetapi juga mobilitas warga ke daerah yang mempunyai pasien malaria.

"Dari beberapa kasus malaria ketika dicek faktor pencetusnya tidak ada, ternyata ketika ditanyai daerah yang pernah dituju. Pasien itu pergi ke daerah yang ada kasus malaria. Sehingga kecurigaan kita, faktor pemicunya adalah mobilitas," jelasnya.

Jumaldi mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan pencegahan agar penyakit malaria tidak menyebar ke warga yang lain.

Namun, menurutnya, kasus malaria di wilayah itu bersifat kasuistik, sehingga cukup menyulitkan para nakes untuk melakukan upaya pencegahan.

"Misalnya di satu wilayah sudah tidak ada kasus. Tidak lama kemudian kasus malaria pindah ke wilayah lain, dan lokasinya lebih jauh lagi," katanya.

Ia mencontohkan, beberapa bulan lalu wilayah Desa Lewomada tidak ada laporan kasus malaria. Kasus paling banyak terjadi di Klatang dan Wailamu.

Bahkan kala itu, pemerintah dan puskesmas melakukan upaya dengan membagikan kelambu dan pemeriksaan darah secara masal.

Baca juga: Alami Gejala Malaria di Lokasi Tambang, Penambang Emas Ilegal Dievakuasi Tim SAR Manokwari

"Kasusnya hilang saat itu. Tetapi sekarang justru yang paling banyak muncul itu di Lewomada," katanya.

Kendati demikian, terang Jumaldi, pihaknya terus berusaha untuk melakukan langkah pencegahan dengan melakukan sosialisasi, pembagian kelambu, dan pemberantasan sarang nyamuk.

Ia juga berharap masyarakat terlibat aktif menjaga agar lingkungan tetap bersih.

"Sangat diharapkan dukungan masyarakat, yang paling penting itu merubah perilaku. Untuk sejauh ini belum ada laporan pasien yang meninggal dunia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com