KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, menemukan 418 kasus infeksi malaria sejak awal Januari hingga Oktober 2021.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Sorong, Amida Sesa mengatakan, kasus tertinggi ditemukan di Puskesmas Doom, Distrik Sorong Kepulauan.
Baca juga: Berkat Menanam Mangrove, Warga di Sorong Bisa Buka usaha dan Beli Sepeda Motor
Tercatat 210 kasus infeksi malaria terhadap warga setempat di puskesmas itu.
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, sebanyak 210 kasus di Puskesmas Doom itu sebagian besar ditemukan di Kelurahan Soop.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Sorong memfokuskan penanganan malaria di Pulau Soop.
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap sebagian besar masyarakat di Pulau Soop, mayoritas warga yang terpapar malaria berprofesi sebagai nelayan.
Mereka terpapar malaria setelah pulang melaut.
Amida menjelaskan, peran kader malaria setempat akan ditingkatkan untuk penanganan kasus di Pulau Soop.
"Kami juga akan meningkatkan peran kader malaria setempat agar rutin melakukan pemeriksaan darah malaria bagi masyarakat setempat, terutama nelayan sebagai upaya pengendalian," kata Amida di Sorong seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/10/2021).
Dinas kesehatan juga turun ke lapangan untuk melakukan pengendalian malaria di Pulau Soop.
Selain itu, dinas juga melakukan survei penggunaan kelambu dan melihat genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.