Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Kompas.com - 04/05/2024, 14:38 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Ingin bertarung dengan petahana Mahyeldi pada Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Barat (Sumbar) 2024, Bupati Solok Epyardi Asda mendaftar ke Nasdem Sumbar, Sabtu (4/5/2024).

Epyardi datang ke Nasdem Tower Sumbar, Jalan Veteran, Padang. dengan Ketua DPW PAN Sumbar Indra Datuak Rajo Lelo serta sejumlah kader PAN lainnya sekitar pukul 11.00 WIB.

Kedatangan Epyardi bersama rombongan diterima Ketua Nasdem Sumbar Fadly Amran serta sejumlah kader Nasdem Sumbar.

Baca juga: Perseteruan Ketua DPRD dengan Bupati Solok Berakhir Damai, Berpelukan di HUT Solok

Fadly menyebutkan, Epyardi merupakan bakal calon gubernur Sumbar pertama yang mendaftar ke Nasdem.

"Kita buka pendaftaran 1-7 Mei 2024. Pak Epyardi merupakan orang pertama yang mendaftar di Nasdem untuk Pilgub Sumbar," kata Fadly kepada wartawan di Nasdem Tower Padang, Sabtu (4/5/2024).

Fadly mengatakan setelah mengambil formulir, Epyardi mesti memenuhi sejumlah persyaratan mulai dari pengembalian formulir hingga ikut fit and proper test.

"Setelah itu DPP Nasdem akan mengeluarkan SK siapa calon gubernur Sumbar dari Nasdem," kata Fadly.

Sementara Epyardi mengatakan, untuk maju pada Pilkada Sumbar, PAN harus berkoalisi dengan partai lain.

"Kita harus koalisi bersama. Nasdem merupakan partai pertama saya mendaftar," kata salah satu Ketua DPP PAN itu.

Baca juga: Bupati Solok Tantang Gubernur Mahyeldi di Pilgub Sumbar

Epyardi mengatakan dirinya dengan Nasdem satu visi yaitu restorasi atau perubahan.

"Saya juga ingin membawa perubahan bagi Sumbar. Setelah 15 tahun, Sumbar masih stagnan. Tol belum selesai, jalan tembus Pesisir Selatan-Solok juga belum selesai," jelas Epyardi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com