PADANG, KOMPAS.com - Perseteruan antara Bupati dengan Ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berakhir damai. Keduanya telah saling memaafkan dan berpelukan dalam sidang paripurna peringatan HUT ke-111 Kabupaten Solok pada Sabtu (21/4/2024).
Ketua DPRD Solok Dodi Hendra yang memimpin sidang meminta maaf dengan mendatangi tempat duduk Bupati Solok Epyardi Asda. Setelah berjabat tangan keduanya kemudian saling berpelukan.
Momen spesial tersebut disambut riuh anggota DPRD, pejabat daerah dan masyarakat yang hadir dengan bertepuk tangan.
"Hari ini secara pribadi saya meminta maaf ke Pak Bupati kalau ada kesalahan akibat hubungan selama ini yang kurang harmonis," kata Dodi.
Baca juga: Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian
Dodi menyebut, selama menjabat sebagai ketua DPRD, dirinya tidak pernah menikmati fasilitas rumah dinas akibat rumah itu digembok oleh eksekutif.
Lalu, Dodi juga mengaku tidak mendapatkan hak protokoler sebagai ketua DPRD.
"Yang paling memberatkan adalah ketika ada mosi tidak percaya dari anggota DPRD kemudian diusulkan untuk diberhentikan. Suratnya diteruskan Bupati ke Gubernur. Tapi Tuhan berkata lain, saya tetap jadi ketua," kata Dodi.
Baca juga: Pemkab Sebut Tindakan Ketua DPRD Solok Acungkan Pisau Bahayakan ASN
Politisi Partai Gerindra itu mengakui sejak periodenya memimpin DPRD Solok, yakni pada periode 2019 hingga 2024, hubungan dirinya dengan Bupati kurang harmonis, namun dirinya tetap mendukung program yang berpihak kepada masyarakat.
"Tidak pernah saya hambat. Saya dukung dan tandatangani setiap kebijakan yang berpihak pada masyarakat," jelas Dodi.
Bupati Epyardi Asda mengatakan, dirinya tidak pernah ikut campur dengan persoalan politik di internal legislatif.
"Soal mosi tidak percaya dulu itu, saya tidak pernah ikut campur. Saya tidak pernah punya niat mencelakakan seseorang," kata Epyardi.
Mengenai hubungannya dengan Dodi, politisi PAN itu mengatakan dalam politik tidak ada kawan atau lawan yang abadi.
"Dalam politik itu tidak ada kawan atau lawan abadi. Semuanya dinamis," kata Epyardi.
Epyardi mengklaim, selama memimpin Solok, sudah banyak kemajuan seperti penurunan angka stunting, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, peningkatan sektor pariwisata dan lainnya.
"Semua yang kita kerjakan itu diakui dan mendapat penghargaan. Dulu Kabupaten Solok ini berada di bawah, secara berangsur sudah naik dan maju," jelas Epyardi.
Epyardi berpesan kepada bupati selanjutnya agar bisa lebih memajukan Solok lagi.
"Saya mau maju ke Sumbar. Saya harap bupati selanjutnya bisa membawa Solok lebih maju dari sekarang," kata Epyardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.