Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2022, 21:37 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Penyakit malaria merupakan penyakit yang diwaspadai di Papua.

Malaria merupakan penyakit akibat gigitan nyamuk Anopheles betina, yang dapat menularkan parasit Plasmodium yang terdapat pada air liur nyamuk.

Penyakit malaria merupakan salah satu penyebab utama kematian di beberapa negara berkembang, terutama anak-anak dan ibu hamil.

Lalu, mengapa di Papua banyak malaria?

Papua Banyak Malaria

Dikutip dari Kompas.com (15/08/2020), penyakit malaria banyak terdapat di Papua karena wilayah ini termasuk endemi tinggi Nyamuk Anopheles sehingga masih banyak parasit malaria.

Nyamuk Anopheles senang tinggal di lingkungan dengan udara yang kotor. Nyamuk ini diperkirakan aktif pada saat senja sampai malam hari.

Baca juga: Tren Kasus Malaria di Papua Meningkat, Apa Penyebabnya?

Di Indonesia, wilayah yang tergolong endemi malaria, yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, serta Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).  

Dilansir sehatnegeriku.kemkes.go.id, sejumlah daerah di NTT telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Keseharan, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Timur.

Artinya, adanya keberhasilan pengendalian penularan malaria did aerah tersebut.

Sementara, Papua dan Papua Barat masih terus berupaya menekan penularan malaria.

Pencegahan penularan malaria dilakukan melalui manajemen vektor terpadu serta upaya lain yang efektif dan aman.

"Jadi selain membunuh nyamuknya, tapi juga dibenahi lingkungan supaya tidak nyaman menjadi tempat perindukan nyamuk," terang Tiffany Tiara Pakasi, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, seperti dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Golongan Resiko Utama Terkena Malaria

Dilansir dari karya ilmiah berjudul Analisis Faktor Resiko Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Bhee Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat, karya Hasrah Junaidi, Mursid Raharjo, dan Onny Setiani disebutkan malaria merupakan penyakit tropik yang sampai saat ini masih tersebar luas di daerah tropis maupun sub tropis.

Baca juga: Tren Kasus Malaria Meningkat, Ibu Hamil dan Balita Perlu Waspada

Malaria merupakan penyakit yang dapat menyerang semua golongan usia, mulai anak-anak hingga orang lanjut usia.

Resiko utama yang terkena malaria adalah anak-anak, ibu hamil, wisatawan yang tidak kebal, pengungsi dan orang-orang yang senang bepergian ke daerah.

Malaria merupakan penyakit serius. Pasalnya, penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian di banyak negara berkembang, terutama pada anak-anak dan ibu hamil, sebagai kelompok utama yang mudah terinfeksi. (Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningsih)

Sumber:

Kompas.com
sehatnegeriku.kemkes.go.id, bobo.grid.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sederet Kejanggalan Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Alasan Kelalaian Tak Masuk Nalar

Sederet Kejanggalan Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Alasan Kelalaian Tak Masuk Nalar

Regional
Wartawan di Maluku Tenggara Dianiaya, Diduga Terkait Pemberitaan

Wartawan di Maluku Tenggara Dianiaya, Diduga Terkait Pemberitaan

Regional
Gerebek Rumah yang Diduga Tempat Transaksi Narkoba di Nunukan, Polisi Mendapat Perlawanan dan Intimidasi SARA

Gerebek Rumah yang Diduga Tempat Transaksi Narkoba di Nunukan, Polisi Mendapat Perlawanan dan Intimidasi SARA

Regional
37 Kampung di Pesisir Sorong Selatan Belum Teraliri Listrik

37 Kampung di Pesisir Sorong Selatan Belum Teraliri Listrik

Regional
Perempuan yang Viral karena Lempari Pengendara dengan Batu dan Paving Ditangkap

Perempuan yang Viral karena Lempari Pengendara dengan Batu dan Paving Ditangkap

Regional
Debu Batu Bara Cemari Rumah Warga di Sumsel, Aktivitas PT RMK Disetop

Debu Batu Bara Cemari Rumah Warga di Sumsel, Aktivitas PT RMK Disetop

Regional
Viral Video Perundungan Siswa di Cilacap, Korban Ditendang dan Dipukuli

Viral Video Perundungan Siswa di Cilacap, Korban Ditendang dan Dipukuli

Regional
Cerita Pitri, Wisuda Jadi Kado Terakhir untuk Sang Ayah

Cerita Pitri, Wisuda Jadi Kado Terakhir untuk Sang Ayah

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Regional
Kue-kue Tradisional Ini Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Gorontalo

Kue-kue Tradisional Ini Muncul Saat Perayaan Maulid Nabi di Gorontalo

Regional
Kualitas Udara Palembang di Level Berbahaya, BMKG Sarankan Beraktivitas Setelah 09.00 WIB

Kualitas Udara Palembang di Level Berbahaya, BMKG Sarankan Beraktivitas Setelah 09.00 WIB

Regional
Pembebasan Lahan di Wadas Sudah 97 Persen, Uang Ganti Rugi Capai Rp 1,37 Triliun

Pembebasan Lahan di Wadas Sudah 97 Persen, Uang Ganti Rugi Capai Rp 1,37 Triliun

Regional
Karimunjawa Tercemar Limbah dan Terancam Tenggelam, Ini Perjuangan Warga Perangi Aktivitas Tambak Udang

Karimunjawa Tercemar Limbah dan Terancam Tenggelam, Ini Perjuangan Warga Perangi Aktivitas Tambak Udang

Regional
Penghuni Kos di Semarang Keluhkan Tingginya Harga Beras

Penghuni Kos di Semarang Keluhkan Tingginya Harga Beras

Regional
Mitigasi Gagal Panen akibat El Nino, Pemkab HST Gelar Kegiatan Tanam dan Panen Padi

Mitigasi Gagal Panen akibat El Nino, Pemkab HST Gelar Kegiatan Tanam dan Panen Padi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com