PALEMBANG, KOMPAS.com - MF (12), seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, harus dirawat di rumah sakit karena dianiaya seniornya.
MF saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang lantaran mengalami luka memar di sejumlah bagian tubuh.
Ermawati (49), ibu kandung korban mengatakan, awalnya MF menelepon ke rumah dan meminta dijemput di pondok pesantren karena mengaku sakit.
Baca juga: Santri Bakar Santri di Rembang, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup
Merasa curiga, Ermawati langsung menanyakan kondisi MF yang sebenarnya.
Akhirnya MF mengakui bahwa dia dipukuli oleh kakak kelasnya pada Selasa (18/10/2022).
"Waktu sampai rumah setelah dijemput, anak saya diam saja tidak mau cerita. Saya sudah mulai curiga kalau dia dipukuli," kata Ermawati, saat dihubungi, Senin (24/10/2022).
“Setelah itu anak saya baru cerita bahwa sudah dianiaya oleh kakak kelasnya (inisial) NA. NA ini bukan sebaya dengan anak saya,” ujar Ermawati.
MF merupakan santri setingkat kelas 1 SMP. Sementara NA merupakan kakak kelasnya setingkat kelas 3 SMP.
Menurut Ermawati, NA merupakan santri pindahan dari salah satu ponpes di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Sejak pindah, NA ini ternyata satu kamar dengan MF. Padahal, MF sebelumnya tidur bersama enam santri lain yang setingkat dengan dirinya.
“Pihak ponpes tanpa sepengetahuan orangtua memasukkan anak ini ke kamar anak SMP kelas 1, itu kan tidak baik,” ujarnya.
Dari pengakuan MF, dia dianiaya oleh NA karena mempertanyakan permasalahan jadwal piket kamar.
NA yang diduga tak senang langsung menghajar MF sampai babak belur di kamar.
“Biasanya yang piket itu dua orang, tapi dilihat hanya satu orang. Pelaku ini kemudian marah dan menyuruh santri lain keluar. Anak saya langsung dikurung dan dipukuli berkali-kali,” ungkap Ermawati.
Kejadian ini menurut Ermawati sempat ditutupi pihak pesantren yang meminta agar MF tak menceritakan peristiwa tersebut ke orangtuanya sehingga korban pun sempat diam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.