Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Setahun Kebun Binatang Bandung Tak Punya Dokter Hewan

Kompas.com - 11/05/2016, 12:25 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Yayasan Marga Satwa Taman Sari, selaku pengelola Kebun Binatang Bandung, akhirnya mengakui bahwa sudah setahun lebih Kebun Binatang Bandung tak mempunyai dokter hewan.

Hal itu disampaikan petugas Humas Yayasan Marga Satwa Taman Sari, Sudaryo, saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Rabu (11/5/2016). Sehari sebelumnya, Sudaryo mengaku masih ada dokter dan asisten untuk merawat satwa-satwa di Kebun Binatang Bandung.

"Dalam kondisi seperti ini memang kami akui bahwa sudah hampir satu tahun dokter tetap mengundurkan diri. Kami tidak bisa memaksa atau menahan mereka karena itu hak mereka," kata Sudaryo.

(Baca juga: Banyak Bangun Taman tetapi Tak Bisa "Sentuh" Kebun Binatang, Ridwan Kamil Kecewa)

Keadaan itu mengakibatkan tak terawatnya kondisi sejumlah satwa, termasuk Yani, gajah sumatera yang tengah sekarat. Bahkan, hingga saat ini, pengelola belum mengetahui diagnosis penyakit gajah betina itu.

"Bukan tidak berusaha mencari dokter sebab tidak hanya sekadar dokter hewan semata. Ini satwa liar, harus khusus. Tidak gampang mencari dokter spesialis," ucapnya.

(Baca juga: Yani, Gajah Kebun Binatang Bandung Dibiarkan Sekarat)

Selain tidak bisa memprediksi jenis penyakit yang menyerang gajah Yani, dia pun tidak bisa menerka berapa lama Yani bisa bertahan hidup.

"Saya tidak bisa memprediksi urusan mati dan hidup, tetapi saya pengelola tetap berbuat. Saya meminta jangan terlalu dibesarkan. Satwa sakit di mana-mana juga ada, cuma memang kondisi kami yang jelas ini tidak seperti kebun binatang yang pengurusnya bermasalah," ucap dia.

Dia menambahkan, Yani saat ini hanya diurus melalui konseling kepada ahli gajah lampung. Dia berkilah, pihaknya selalu berkonsultasi dengan dokter via telepon seluler.

"Kami tidak diam walaupun tidak ada dokter tetap. Kami selalu kontak dengan dokter on call, bahkan ahli gajah dari Lampung kita komunikasi terus. Petunjuk-petunjuk yang diarahkan kita laksanakan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com