Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Liar Kembali Rusak Rumah Warga Lampung Barat pada Malam Hari

Kompas.com - 28/06/2024, 11:17 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

LAMPUNG BARAT, KOMPAS.com -  Kawanan gajah liar kembali masuk ke permukiman dan merusak rumah warga Talang Daiyah, Pekon (Desa) Sidorejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis kemarin (27/6/2024) mengatakan, kawanan gajah liar kembali masuk ke permukiman pada malam hari.

"Kawanan gajah liar merusak rumah Bapak Amin di Pemangku Talang Daiyah, dan pagi tadi ke arah Talang Ujang kemungkinan di sana banyak rumah warga yang dirusak," kata Sugeng seperti dikutip Antara.

Baca juga: Anak Gajah Liar Ditemukan Terlilit Jerat di Hutan Way Kambas

Sugeng mengatakan, kawanan gajah liar pada siang hari masuk ke dalam hutan, menuju ke arah Gunung Gede.

"Gajah-gajah itu mulai pergi pada siang tadi dan ke arah Gunung Gede. Di gunung itu banyak makanan mereka, kemungkinan kawanan gajah liar akan lama menetap di sana," kata dia.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sejumlah kawanan gajah liar masuk ke permukiman dan merusak lahan perkebunan milik warga di Talang Daiyah.

Sugeng mengatakan, kemunculan gajah liar tersebut terlihat pada Senin sekitar pukul 21.00 WIB.

"Iya, saya dapat laporan bahwa kawanan gajah liar itu kembali masuk perkampungan di Talang Daiyah."

Baca juga: Kawanan Gajah Liar Rusak Perkebunan Warga di Lampung Barat

"Kawanan gajah liar tersebut sempat berada di belakang rumah warga setempat," kata dia.

Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat masih melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar yang masuk permukiman.

"Blokade dilakukan oleh warga bersama satgas, bisa dipastikan hingga saat ini situasi di lokasi masih aman."

"Sehingga warga setempat tidak perlu mengungsi, namun tentunya kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga," kata dia.

Ia juga menjelaskan, Satgas Lembah Suoh saat ini sudah melaksanakan pengadangan dan penghalauan kepada kawanan gajah liar tersebut.

Menurut dia, di dalam kawanan itu ada 18 ekor gajah liar dan diperkirakan sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke permukiman.

Baca juga: Gajah Liar Masuk Permukiman Warga di OKI, BKSDA Turunkan Tim

Sebelumnya juga diberitakan, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra (Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI), berhasil memasang GPS Collar pada gajah liar yang ada di Lampung Barat.

Alat ini dipasang guna memantau posisi satwa dilindungi tersebut. "Alhamdulillah, pemasangan GPS collar sudah selesai dipasang pada gajah liar tersebut," kata Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto.

Ismanto mengatakan alat pelacak posisi tersebut berupa sebuah kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar itu.

"Pada 29 Maret 2023 telah terpasang GPS collar pada kelompok gajah bernama kelompok 'Jambul' yang berjumlah enam ekor yang sedang berada di Pekon Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BKD Wanti-wanti ASN Jateng Tak Terlibat Judi 'Online'

BKD Wanti-wanti ASN Jateng Tak Terlibat Judi "Online"

Regional
Libur Sekolah, Pemprov Jateng Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan

Libur Sekolah, Pemprov Jateng Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan

Regional
KAI Penjarakan 6 Pencuri Rel Jalur Nonaktif Purwokerto-Wonosobo

KAI Penjarakan 6 Pencuri Rel Jalur Nonaktif Purwokerto-Wonosobo

Regional
10 Tahun Curi Ikan di Natuna, 2 Kapal Vietnam Ditangkap

10 Tahun Curi Ikan di Natuna, 2 Kapal Vietnam Ditangkap

Regional
Cerita Asniati, Pensiunan Guru TK yang Harus Kembalikan Uang Rp 75 Juta

Cerita Asniati, Pensiunan Guru TK yang Harus Kembalikan Uang Rp 75 Juta

Regional
20 Hektar Lahan di Kompleks Jakabaring Sport City Akan Ditanami 55 Spesies Pohon Langka

20 Hektar Lahan di Kompleks Jakabaring Sport City Akan Ditanami 55 Spesies Pohon Langka

Regional
Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

Perkebunan Pepaya di Kebumen Ternyata Tambang Emas Ilegal, Pekerja dan Pemilik Lahan Diperiksa

Regional
5 Bakal Calon Rektor UNS Jalani Uji Publik, Paparkan Program Kerja dan Visi Misi

5 Bakal Calon Rektor UNS Jalani Uji Publik, Paparkan Program Kerja dan Visi Misi

Regional
24 Calon Anggota DPRD Padang Belum Serahkan LHKPN

24 Calon Anggota DPRD Padang Belum Serahkan LHKPN

Regional
Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri

Regional
Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Regional
Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Fenomena Juli di Pantai Sikka NTT, Ribuan Ikan Naik ke Daratan

Regional
Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Keluarga Korban Bantah Pernyataan Bos Distro Palembang yang Bunuh Anton karena Bunga Utang Membengkak

Regional
Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Dinas Kehutanan Sumut Sita Getah Pinus Penyadapan Ilegal, Penampung Diperiksa

Regional
Jadi Kurir 35 Kg Sabu dari Malaysia, Pasutri di Batam Ditangkap

Jadi Kurir 35 Kg Sabu dari Malaysia, Pasutri di Batam Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com