Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Gajah Liar Rusak Perkebunan Warga di Lampung Barat

Kompas.com - 18/01/2024, 13:16 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

LAMPUNG BARAT, KOMPAS.com - Kawanan gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat, kembali masuk ke permukiman dan merusak lahan perkebunan warga.

Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (PPLH), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Barat, Sukimin memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar yang masuk di Pekon (Desa) Suka Marga, Kecamatan Suoh.

Baca juga: Gajah di TN Tesso Nilo Riau Mati Diracun, Gadingnya Hilang

"Gajah mulai masuk pada hari Senin, 15 Januari 2024," kata Sukimin saat dihubungi dari Pesisir Barat, Rabu kemarin.

"Pada hari Selasa malam masuk ke Pemangku (Dusun) Kalibata, Pekon Suka Marga, merusak sawah dan kebun pisang Bapak Jaimin," sambung Sukimin.

Sukimin mengatakan Satgas Lembah Suoh saat ini sudah melaksanakan pengadangan dan penghalauan kawanan gajah liar tersebut.

Sukimin memperkirakan kawanan gajah liar tersebut sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke permukiman dan merusak perkebunan warga.

"Posisi saat ini kawanan gajah liar itu masih di Pemangku Kalibata, Pekon Suka Marga," kata Sukimin lagi.

Menurut Sukimin, seekor gajah dalam kawanan tersebut sudah pernah dipasangi GPS collar.

Baca juga: Dugul, Gajah Liar Soliter di Way Kambas Ditemukan Mati

"Yang sudah dipasang GPS collar baru satu ekor dan dalam waktu dekat akan ada pemasangan GPS collar kembali," ujar Sukimin.

Sebelumnya diberitakan, pada 29 Maret 2023, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) berhasil memasang GPS collar pada gajah liar di Lampung Barat, guna memantau posisi satwa dilindungi tersebut.

Upaya tersebut dilaksanakan berkat kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu serta mitra seperti Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS, dan YABI,

Alat pelacak posisi tersebut berupa kalung yang dipasang pada salah satu gajah yang ada pada kelompok gajah liar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com