Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Kompas.com - 30/04/2024, 14:29 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Solo, Jawa Tengah, menyesalkan dengan dicabutnya status Bandara Adi Soemarmo Solo dari internasional menjadi domestik.

Keputusan ini berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 (KM 31/2024) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada tanggal 2 April 2024.

Baca juga: Status Bandara Internasional Adi Soemarmo Dicabut, Gibran Optimistis Kunjungan Wisata Solo Tetap Naik

"Menyesalkan karena dulu sebelum pandemi penerbangan dari Singapura, Malaysia itu ada. Sekarang mau dirintis ada malah dicabut," kata Ketua PHRI Solo, Joko Sutrisno dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Joko mengaku, bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Solo.

Dalam pertemuannya itu, Sandiaga akan mengupayakan untuk mengembalikan status Bandara Adi Soemarmo.

"Kemarin pas ketemu Pak Sandiaga Uno juga mau diusahakan untuk dikembalikan lagi (status internasional). Karena nanti kalau dicabut ya otomatis banyak wisatawan dari luar yang melalui Singapura tidak bisa masuk ke sini," terang dia.

"Kita harapkan yang pandemi ini penerbangan yang dari Singapura, Malaysia hilang, diadakan lagi dan downgrade nasional dikembalikan ke internasional lagi," sambung dia.

Lebih jauh, Joko menyampaikan, jika status Bandara Adi Soemarmo dikembalikan dari domestik ke internasional, akan menjalin kerja sama dengan agen perjalanan dan gaet asing.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Solo.

"Harapan teman-teman PHRI ya supaya dikembalikan ke statusnya internasional dan juga kita jalin kerja sama dengan travel agent dan gaet asing," terang Joko.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencabut status 17 bandara internasional di Indonesia menjadi bandara domestik.

Dengan demikian, dari semula terdapat 34 bandara internasional, kini menjadi tersisa 17 bandara internasional.

Keputusan ini berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 (KM 31/2024) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada tanggal 2 April 2024.

Baca juga: Kemenparekraf Dukung Pencabutan Status 17 Bandara Internasional

Adapun 17 bandara di Indonesia yang dicabut status internasionalnya, yaitu:

  1. Bandara Maimun Saleh, Sabang.
  2. Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Silangit.
  3. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.
  4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
  5. Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan.
  6. Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
  7. Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
  8. Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang.
  9. Bandara Adi Soemarmo, Solo.
  10. Bandara Banyuwangi, Banyuwangi.
  11. Bandara Supadio, Pontianak.
  12. Bandara Juwata, Tarakan.
  13. Bandara El Tari, Kupang.
  14. Bandara Pattimura, Ambon.
  15. Bandara Frans Kaisiepo, Biak.
  16. Bandara Mopah, Merauke.
  17. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Temuan 24 Pohon Ganja di Ladang Kopi Simalungun, Pemilik Melarikan Diri

Regional
Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Seminggu Dirawat, 3 Korban Pengeroyokan di Sukolilo Pati Akhirnya Pulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com