Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Kompas.com - 16/04/2024, 16:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 26 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT meninggal dunia di luar negeri selama tahun 2024 atau selama empat bulan.

"Angka 26 yang meninggal ini, kita catat selama empat bulan yakni Januari sampai 9 April 2024," kata Kepala BP3MI Provinsi NTT Suratmi Hamida, kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2024) petang.

Baca juga: PMI Asal Lumajang dan Dua Anaknya Tewas Terseret Banjir di Malaysia

Suratmi menyebutkan, dari 26 PMI itu 25 di antaranya sudah dimakamkan di kampung halaman mereka di NTT. Sedangkan satu PMI dimakamkan di luar negeri.

Dari 26 PMI yang meninggal itu, lanjut Suratmi, sebanyak 21 orang meninggal di Malaysia dan satu meninggal di Taiwan.

Suratmi memerinci, PMI yang meninggal itu terdiri dari 20 orang laki-laki dan perempuan enam orang.

Baca juga: Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran Asal NTT Dipulangkan

Paling banyak berasal dari Kabupaten Malaka yakni enam orang. Kemudian Kabupaten Sikka empat orang.

Selanjutnya, Kabupaten Timor Tengah Selatan tiga orang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, masing-masing tiga orang.

Disusul Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Negekeo, masing-masing dua orang.

Selanjutnya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya, masing-masing satu orang.

"Dari 22 orang, hanya satu yang bekerja dengan dokumen lengkap atau legal. Sedangkan lainnya nonprosedural," ungkap dia.

PMI yang bekerja dengan dokumen lengkap, berasal dari Kabupaten Kupang. Dia bekerja sebagai anak buah kapal di Taiwan. Jenazahnya dimakamkan di Taiwan. Sedangkan 21 lainnya, jenazahnya telah dibawa ke NTT untuk dimakamkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com