KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 22 pekerja migran Indonesia asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di luar negeri dalam rentang waktu tiga bulan terakhir.
"Data 22 pekerja migran Indonesia yang meninggal ini kita catat dari Januari hingga April 2024," kata Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Suratmi Hamida kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2024) malam.
Dari 22 pekerja migran yang meninggal itu, lanjut Suratmi, 21 meninggal di Malaysia dan satu meninggal di Taiwan.
Baca juga: Polisi Amankan 12 Calon Pekerja Migran Asal NTT yang Akan ke Malaysia Tanpa Dokumen
Suratmi memerinci, pekerja migran yang meninggal itu terdiri dari laki-laki sebanyak 16 orang dan perempuan enam orang.
Paling banyak berasal dari Kabupaten Sikka dan Kabupaten Malaka yakni empat orang.
Kemudian, Kabupaten Timor Tengah Selatan tiga orang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Negekeo, masing-masing dua orang.
Baca juga: Puluhan Pekerja Migran Ilegal Asal NTT Dideportasi dari Malaysia
Selanjutnya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya, masing-masing satu orang.
"Dari 22 orang, hanya satu yang bekerja dengan dokumen lengkap atau legal. Sedangkan lainnya nonprosedural," ungkap dia.
Pekerja migran yang bekerja dengan dokumen lengkap berasal dari Kabupaten Kupang. Dia bekerja sebagai anak buah kapal di Taiwan. Jenazahnya dimakamkan di Taiwan. Sedangkan 21 lainnya jenazahnya telah dibawa ke NTT untuk dimakamkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.