Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pekerja Migran Ilegal Asal NTT Dideportasi dari Malaysia

Kompas.com - 01/04/2024, 11:58 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Sebanyak 29 pekerja migran nonprosedural atau ilegal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dideportasi dari Malaysia.

Para pekerja ini berasal dari tiga kabupaten yakni Flores Timur, Lembata, dan Sikka. 

Ketua Jaringan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2PMI) Flores Timur, Benedikta Noben da Silva mengatakan, mereka tiba di NTT pada Sabtu (30/3/2024).

Baca juga: Terungkap Modus TPPO Pekerja Migran dari Indonesia ke Kamboja

"Warga Flores Timur 15 orang, Lembata lima orang, sisanya warga Sikka," kata Ketua Jaringan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2PMI) Flores Timur, Benedikta Noben da Silva saat dihubungi, Senin (1/4/2024).

Noben mengungkapkan, pada 26 Maret 2024, Balai Pelayanan Perlindungan (BP3MI) menerima 386 orang pekerja yang dideportasi dari KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau di Nunukan.

Baca juga: Pakai Kain yang Diikat, 6 Calon Pekerja Migran Kabur dari Lantai 4 BLK LN di Malang, Mengaku Dianiaya

Ratusan pekerja tersebut kemudian ditampung sementara di rumah ramah untuk dilakukan pendataan. Selanjutnya mereka dipulangkan ke daerah asal.

"Berdasarkan hasil pendataan sebanyak 29 pekerja asal NTT yang dideportasi. Mereka tiba di NTT pada Sabtu (30/3/2024)," kata dia.

Baca juga: Ungkap TPPO, Polda NTB Sita 1.107 Paspor Pekerja Migran Ilegal

Dia mengatakan, rata-rata PMI dideportasi karena tidak memiliki dokumen resmi. Bahkan ada yang terlibat kasus pembunuhan dan narkoba.

Noben berujar kasus pekerja migran yang dideportasi dari negara tujuan masih terus terjadi. Terlebih, ada yang pulang dalam kondisi meninggal dunia.

Oleh sebab itu perlu kerja sama semua pihak mulai di tingkat kabupaten hingga desa sehingga peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

"Sosialisasi terus dilakukan hanya saja masyarakat kita belum sadar betul pentingnya dokumen resmi saat hendak bekerja ke luar negeri," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com