Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rantai "Teputus-putus" di Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh

Kompas.com - 07/04/2024, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kepolisian Aceh Barat telah menangkap empat warga Aceh atas dugaan penyelundupan pengungsi Rohingya mengggunakan kapal yang tenggelam di perairan Meulaboh, Aceh Barat beberawa waktu lalu. Ini adalah modus berulang dengan "dalang" di tiga negara, menurut pegiat kemanusiaan.

Nasruddin, koordinator kemanusiaan dari Yayasan Geutanyoe, sebuah organisasi berbasis Indonesia-Malaysia yang bergerak di bidang pendampingan pengungsi, mengatakan bahwa modus penyelundupan pengungsi Rohingya menggunakan kapal sudah terjadi paling tidak tiga kali dalam dua tahun terakhir.

Dua kasus yang terjadi sebelumnya, juga melibatkan warga lokal yang dijanjikan uang oleh agen dari luar negeri.

“Ini sudah modus operandinya. Artinya, ada orang yang dari luar Aceh yang datang ke Aceh dan mereka minta tolong untuk mengambil atau membawa orang Rohingya ke daratan Aceh. Ini yang terjadi saat ini,” ujar Nasruddin kepada BBC News Indonesia pada Jumat (05/04).

Baca juga: 4 Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Barat Ditangkap

Sebelumnya, Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana mengatakan bahwa empat tersangka lainnya masih dalam pencarian. Sementara, salah satu tersangka yang tertangkap, HS, diduga merupakan “otak” di balik penyelundupan pengungsi Rohingya.

“Berdasarkan keterangan HS, untuk memasukkan imigran Rohingya ke wilayah Aceh dan selanjutnya ke negara Malaysia, HS menerima bayaran dari agen yang berada di Malaysia sebesar Rp5 juta per orang [pengungsi Rohingya]," jelas Andi dalam keterangannya kepada wartawan pada Rabu (03/04).

Lantas, bagaimana modus penyelundupan pengungsi Rohingya lewat jalur laut hingga sampai di daratan Aceh?

Penyelundupan pengungsi di Meulaboh

Sebanyak 22 perempuan pengungsi Rohingya dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia.ANTARA FOTO via BBC Indonesia Sebanyak 22 perempuan pengungsi Rohingya dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia.
Pengungkapan kasus dugaan penyelundupan tersebut berawal saat polisi mendapatkan informasi pada Rabu (20/03) sekitar pukul 07.00 WIB pagi terkait nelayan Aceh Barat yang mengevakuasi empat orang dari laut ke darat karena kapal yang terbalik di tengah laut.

Tiga jam kemudian, seorang nelayan dari Kuala Babon mengevakuasi enam pengungsi Rohingya serta seorang warga Aceh berinisial M yang merupakan ABK KM Rizky Nelayan, kapal yang menjemput pengungsi Rohingya dari perairan Sabang.

Akibat kecelakaan ini, puluhan pengungsi Rohingya ditemukan terombang-ambing di perairan Aceh Barat setelah kapal mereka terbalik, hanya 75 orang selamat dan dievakuasi ke daratan, termasuk dua orang warga Aceh yang kini berstatus tersangka.

Baca juga: Diusir Warga, Pengungsi Rohingya Ditampung di Kantor Bupati Aceh Barat

Lembaga yang menangani pengungsi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) dan lembaga migrasi di bawah PBB (IOM) menekankan besarnya potensi korban jiwa karena pengungsi yang diselamatkan mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana, menduga sejumlah nelayan terlibat dalam operasi penyelundupan pengungsi Rohingya yang terjadi di Meulaboh, Aceh Barat.

Tersangka berinisial M adalah seorang nelayan yang bertugas untuk menjemput ratusan pengungsi Rohingya dari perairan Sabang, namun kapal yang ditunggangi terbalik dan tenggelam.

Berdasarkan keterangan tersangka kepada polisi, kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya dari Bangladesh tersebut akan transit di Aceh sebelum kemudian membawa para pengungsi Rohingya ke Malaysia.

"Rencananya imigran Rohingya tersebut setelah dijemput dari Perairan Sabang, dibawa masuk ke wilayah Ujung Raja Nagan Raya, selanjutnya diangkut menggunakan truk menuju ke Tanjung Balai Sumatera Utara. Dari Tanjung Balai akan diseberangkan ke Tanjung Selangor Malaysia," kata Andi.

Baca juga: Balai Meuseuraya Aceh Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Bakal Direlokasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com