KOMPAS.com - Banjir lahar dingin terjadi di sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatra Barat, Jumat (05/04). Setidaknya delapan orang telah dilarikan ke rumah sakit akibat banjir yang diduga terjadi akibat curah hujan tinggi di kawasan Gunung Marapi yang tengah erupsi.
Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total. Aliran lahar dingin juga terpantau merusak sawah dan pekarangan warga serta memutus akses jalan hingga beberapa kendaraan ikut terjebak.
Banjir lahar dingin juga terjadi pada Desember lalu di sekitar kawasan yang sama.
Pada saat itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, memperingatkan bahwa banjir lahar dingin dapat menghantam masyarakat yang tinggal di sekitar 23 sungai yang berhulu di Gunung Marapi.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar, Akses Jalan Putus dan Kesaksian Warga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat mengatakan telah membuat pemetaan potensi banjir lahar dingin pasca peristiwa Desember lalu.
"Kami mendengar dan melihat aliran air yang membesar sebanyak dua kali, pertama sekitar jam 15.00 WIB dan satu jam setelahnya, aliran kedua berbunyi gemuruh," kata seorang warga Bukik Batabuah, Sutan Makmur (68), seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Di Bukik Batabuah, delapan orang telah dibawa ke rumah sakit, beberapa di antaranya sempat hanyut terbawa arus air, kata wali nagari atau kepala desa setempat, Firdaus.
Baca juga: Akses Padang-Bukittinggi Terputus akibat Banjir Lahar Gunung Marapi
Firdaus berkata, warga awalnya mendengar bunyi gemuruh dan suara seperti dentuman saat berada di Jorong Batang Silasiah—salah satu permukiman di daerah tertinggi di Bukik Batabuah.
“Mungkin ada batu yang jatuh. Warga lalu melihat dan mengirim foto lokasi kepada saya,“ ujarnya.
Berdasarkan informasi itu, Firdaus berkata langsung meminta warga di pinggiran sungai untuk meninggalkan rumah mereka.
Sekitar 10 menit usai mengirim pesan peringatan itu, Firdaus menyebut banjir bandang menerjang kampung-kampung yang lebih rendah.
Saat dihubungi, Firdaus menyebut ketinggian air di kampung yang berjarak 400 meter dari sungai telah setinggi lutut. Sebuah jembatan tertutup kayu dan bebatuan sehingga menghambat akses transportasi.
Baca juga: Banjir Lahar Marapi Landa 2 Kecamatan di Agam
Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total.
Putusnya akses jalan karena besarnya aliran air berwarna hitam pekat dari Gunung Marapi itu terpantau terjadi di daerah Air Angek, Kabupaten Tanah Datar dan Bukit Batabuah, Canduang dan Sungai Puar di Kabupaten Agam.