Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar, Akses Jalan Putus dan Kesaksian Warga

Kompas.com - 05/04/2024, 20:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir lahar Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). 

Kedua titik bencana itu tepatnya berada di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang dan Batu Taba di Kecamatan Ampek Angkek. 

"Benar. Kami dapat laporan adanya banjir lahar dingin Gunung Marapi di dua titik di Agam yaitu Bukik Batabuah dan Batu Taba," kata Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham Wahab yang dihubungi Kompas.com, Jumat (5/4/2024).

Ilham menambahkan, saat ini tim BPBD Agam menuju ke lokasi untuk memantau kondisi dan menolong warga yang terdampak.

Baca juga: Akses Padang-Bukittinggi Terputus akibat Banjir Lahar Gunung Marapi

Namun demikian, pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa. 

"Tim sudah turun ke lokasi. Mereka membawa alat-alat dan perahu. Jika dibutuhkan evakuasi, tentu segera dilakukan," kata Ilham.

Baca juga: Banjir Lahar Marapi Landa 2 Kecamatan di Agam

Akses jalan putus 

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir lahar juga membuat akses Jaan Padang-Bukittinggi, Sumbar, putus. Titik putus berada di Aie Angek di X Koto, Tanah datar. 

"Akses Jalan Padang-Bukittinggi terputus di Aie Angek karena banjir lahar dingin," kata Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy yang dihubungi Kompas.com, Jumat (5/4/2024).

Menanggapi kondisi itu, aparat kepolisian setempat terpaksa menutup akses  sampai kondisi memungkinkan untuk dilewati. 

Hary mengatakan bagi pengendara yang dari Padang menuju Bukittinggi atau sebaliknya diminta melewati jalur alternatif lewat Malalak. 

Dari pantauan sementara, air sungai meluap dan membawa material lahar hingga ke jalan. 

Kesaksian warga 

Banjir lahar Gunung Marapi dilaporkan terjadi di Agam, Jumat (5/4/2024)Foto: BPBD Agam Banjir lahar Gunung Marapi dilaporkan terjadi di Agam, Jumat (5/4/2024)

Sementara itu, salah satu warga kawasan Nagari Bukik Batabuah bernama Diki menceritakan, banjir bandang melanda sekitar pukul 16.00 Wib. 

Air banjir berwarna coklat gelap seperti bercampur abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi.

"Tadi air memang juga sudah besar, tapi belum meluap. Tapi ternyata malah tambah besar hingga menyebabkan galodo secara tiba-tiba," jelasnya, dilansir dari Tribunnews.com

Akibat banjir bandang merendam sebagian rumah dan bangunan warga dan tampak juga aliran air yang tumpah ke jalan utama sehingga membuat arus lalu lintas terputus.

(Penulis: Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi: Jalur Kabupaten Agam-Tanah Datar Tidak Dapat Dilalui

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com