PADANG, KOMPAS.com-Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 40 penerbangan yang berangkat maupun datang ke Bandara Internasional Minangkabau tertunda.
"Ada total 40 penerbangan yang tertunda akibat erupsi Marapi ini," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI, Capt. Megi H. Helmiadi yang dihubungi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).
Megi merinci terdapat 21 penerbangan yang akan datang ke BIM dan 19 yang berangkat dari BIM dengan total penumpang 4.252 orang.
Baca juga: Terdampak Letusan Gunung Marapi, Bandara Internasional Minangkabau Ditutup Sementara
Jumlah penerbangan yang terdampak bisa bertambah jika penutupan sementara BIM diperpanjang.
"Saat ini penutupan BIM dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. Penutupan ini terus kita evaluasi berdasarkan kondisi terakhir," jelas Megi.
Sebelumnya diberitakan, dampak erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup sementara.
Penutupan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB dan bisa diperpanjang, tergantung kondisi.
"Kita terpaksa mengambil opsi penutupan sementara bandara karena abu vulkanik Marapi mengganggu penerbangan," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI, Capt. Megi H. Helmiadi.
Megi mengatakan langkah penutupan bandara diambil untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Dengan sebaran abu vulkanik yang sudah mencapai BIM, kami harus menutup operasi pesawat udara,” kata Megi.
Baca juga: Gunung Marapi Kembali Meletus, Hujan Abu Turun di Agam
Pihak bandara mengimbau kepada penumpang untuk selalu memeriksa informasi terbaru terkait penerbangan mereka kepada maskapai penerbangan yang bersangkutan.
“Kami memohon pengertian atas situasi ini,” kata Megi.
Sebelumnya, penutupan bandara juga dilakukan empat kali yakni pada 22 Desember 2023, 5 Januari 2024, 19 Januari 2024 dan 29 Februari 2024.
Seperti diketahui, Gunung Marapi kembali erupsi pada Rabu (27/3/2024) dengan melontarkan abu setinggi 1.500 meter dari puncak kawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.