KOMPAS.com-Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Kamis (14/3/2024) 13.32 WIB.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi Ahmad Rifandi mengatakan, letusan ini memunculkan kolom abu teramati dengan ketinggian sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 3.891 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 milimeter dan durasi 36 detik.
Baca juga: Dampak Erupsi Marapi, BIM Kembali Ditutup Sementara
Hingga kini, status Marapi masih berada pada status level III (siaga).
Masyarakat diimbau tidak memasuki dan tidak berkegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek).
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," kata Ahmad Rifandi, Kamis, seperti dilansir Antara.
Menurut dia, letusan ini menjadi yang pertama sejak awal Ramadhan sekaligus memutus catatan Marapi nol erupsi selama lima hari berturut-turut.
Baca juga: Erupsi Marapi Bikin Gagal Panen, Petani Tanah Datar Bakal Terima BLT
Erupsi Marapi terakhir kali terjadi pada Jumat (8/3/2024) dengan tiga letusan disertai embusan 82 kali.
"Sedikit ada getaran dan bunyi namun kepulan asap dari puncak gunung sangat jelas terlihat karena cuaca bersih tidak mendung. Kami khawatir erupsi terus berlanjut padahal sebelumnya sudah mulai terlihat normal," kata seorang warga Kabupaten Agam Rifki Syaiful.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.