Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Marapi Bikin Gagal Panen, Petani Tanah Datar Bakal Terima BLT

Kompas.com - 22/01/2024, 17:55 WIB
Perdana Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk petani yang gagal panen akibat dampak erupsi Gunung Marapi.

"Sekarang kita masih mendata lahan dan petani yang terdampak erupsi Marapi," kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra yang dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Eka mengatakan, BLT akan dianggarkan melalui dana Biaya Tak Terduga (BTT) yang skema bantuannya sedang diformulasikan.

"Sambil mendata, kita juga sedang susun formulasi bentuk BLT-nya. Apakah per orang, atau lahan yang terdampak gagal panen. Ini sedang kita formulasikan," kata Eka.

Baca juga: Dampak Erupsi Marapi, 960 Hektar Lahan Pertanian Warga Gagal Panen

Menurut Eka, pembagian BLT tergantung ketersediaan dana BTT Pemkab Tanah Datar.

"Jumlahnya mungkin kecil ya, tapi tujuan kita memang untuk meringankan bebas warga yang gagal panen akibat erupsi Marapi itu," kata Eka lagi.

Eka menyebut, berdasarkan data terakhir terdapat 950 hektar lahan pertanian dan perkebunan yang gagal panen mulai dari padi, jagung, sayur dan lainnya.

"Sedangkan petaninya ada sekitar 3.000 orang. Itu data minggu lalu. Sekarang petugas masih mendata," kata Eka.

Eka mengungkap, lahan yang terdampak itu berada di sekitar Gunung Marapi yang terletak di tiga kecamatan, yaitu Pariangan, X Koto, dan Batipuh.

"Yang terdampak parah itu ada di tiga kecamatan ya. Itu yang terdekat dengan Marapi," kata Eka.

Baca juga: Letusan Gunung Marapi Rusak Unit Seismik di Pos Pemantauan

Menurut Eka, petani merugi akibat gagal panen itu. Namun dia belum bisa menaksir kerugian yang dialami warga.

"Hingga sekarang, Pemkab Tanah Datar masih mendata lahan petani yang terdampak erupsi Marapi ini," sambung Eka.

Eka menyebut, dengan terus meningkatnya aktivitas Marapi menyebabkan warga banyak yang meninggalkan lahannya.

"Selain karena gagal panen, warga tentu lebih mengutamakan keselamatannya sehingga lahannya tidak lagi diolah," kata Eka.

Gunung Marapi erupsi pada 3 Desember 2023 lalu yang menyebabkan 24 orang warga meninggal dunia.

Marapi yang awalnya berstatus waspada, naik level menjadi siaga pada 9 Januari 2024 karena ada peningkatan aktivitas.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga agar menjauh dalam radius 4,5 kilometer dari kawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com