Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kompas.com - 27/04/2024, 15:59 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Jajaran Polres Klaten masih menunggu hasil observasi kesehatan SP (51), terduga pelaku penganiayaan berujung kematian korban SAP (58), warga Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Observasi kesehatan terduga pelaku tersebut dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr RM Soedjarwadi Klaten.

"Kita menunggu hasil observasi dulu. Kurang lebih seminggu (observasi kesehatan). Kalau memang benar ada kelainan jiwa mungkin bisa keluar cepat. Tapi kalau masih butuh observasi tambahan," kata Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi saat dihubungi Kompas.com via telepon, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya


Baca juga: Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Luka di kepala

Dugaan penganiayaan antara adik dan kakak ini terjadi pada Rabu (24/4/2024) malam.

Korban tewas merupakan kakak terduga pelaku. Korban tergeletak tak bernyawa di pekarangan rumahnya dengan luka di bagian kepala.

Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa sebanyak tiga orang saksi. Para saksi yang diperiksa Ketua RT, Ketua RW, dan warga sekitar lokasi kejadian.

Yulianus menyampaikan, jika hasil observasi kesehatan terduga pelaku keluar dengan catatan benar-benar mengalami gangguan jiwa akan dititipkan di RSJD Klaten.

Baca juga: Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Sebaliknya, jika hasilnya observasi kesehatan terduga pelaku keluar dan tidak mengalami gangguan kejiwaan, maka proses hukum tetap berlanjut.

"(Kalau hasilnya tidak mengalami gangguan kejiwaan) tetap lanjut (proses hukum)," ungkap Yulianus.

Mengenai motifnya, polisi masih melakukan pendalaman karena terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Motifnya apa kita masih kesulitan karena memang terduga ini masih terganggu dalam kesehatan jiwanya. Kondisinya juga masih belum normal," kata Yulianus.

Baca juga: Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com