"Tapi ada yang unik di depan masjid ini, yaitu sebuah sumur tua. Dari cerita warga, air sumur ini tidak pernah habis atau kering meskipun musim kemarau panjang."
Baca juga: Di Desa Bersejarah Ini, Ambulans Pun untuk Mengangkut Air Bersih
"Tadi saya ke sana melihat sumur tua itu. Kedalaman sumur lebih kurang 1,5 meter," ujar Siswoyo.
Dia menyebut, air sumur tersebut rasanya tawar. Padahal, jaraknya dari pinggir laut hanya sekitar 30 meter.
"Sumurnya dekat dari laut, tapi airnya tidak asin. Tawar rasanya dan kualitas air bagus. Air sumur itu pada masanya dimanfaatkan oleh warga untuk minum dan sebagainya," sebut Siswoyo.
Selain tempat bersejarah, tambah dia, Desa Makreuh juga memiliki pantai tempat wisata yang indah.
"Di sini juga ada destinasi wisata pantai yang menghadap langsung ke laut Selat Malaka," kata Siswoyo.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Makreuh, Bukhari mengatakan, desa tempat tinggalnya masih jauh dari kemajuan di segi pembangunan jalan.
"Seperti jalan menuju pantai wisata lebarnya hanya dua meter. Ketika air laut pasang, jalan ke pantai tenggelam," akui Bukhari.
Ia berharap, kepada Pemerintah agar bisa memberikan perhatian yang serius untuk Desa Makreuh.
"Desa kami ini kan salah satu desa tertua dan bersejarah. Ada tempat wisata juga."
"Jadi, harapan kami kepada Pemerintah agar memberikan perhatian. Salah satunya membuka jalan utama menuju Desa Makreuh," kata Bukhari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.