Apabila nantinya masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yang telah disediakan, maka uang sewa ini akan diberikan kepada masyarakat tersebut setiap bulannya.
Tidak itu saja, BP Batam juga menyediakan hunian tetap yang disiapkan itu berupa rumah tipe 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah maksimal 500 meter persegi. Hunian itu berada di kawasan Dapur 3 Sijantung.
Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah (masjid dan gereja); fasilitas tempat pemakaman umum yang tertata, dan fasilitas dermaga untuk kapal-kapal nelayan dan trans hub.
Pembangunan hunian baru akan dijalankan selama 12 bulan setelah pematangan lahan.
Ditargetkan, hunian tahap pertama akan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut, kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang dikarenakan komunikasi yang kurang buruk antara BP Batam dengan warga.
“Ya, itu komunikasi yang kurang baik. Saya kira kalau warga diajak bicara, diberikan solusi (tidak akan ada masalah,” kata Jokowi di Pasar Kranggot.
Jokowi kemudian menugaskan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk ke Rempang, Batam, dalam pekan ini.
Bahlil diminta menjelaskan perihal rencana investasi itu kepada masyarakat Rempang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.