Saat demo, penolakan PSN di Padang, kata Zaki, Gubernur tidak mau mendatangi dan menerima aspirasi mahasiswa.
"Lima hari kami demo di Padang soal PSN itu, Gubernur tidak mau mendatangi dan menerima aspirasi mahasiswa," jelas Zaki.
Zaki menyebutkan untuk urusan menerima aspirasi mahasiswa dan masyarakat, Mahyeldi tidak memiliki waktu, namun ketika ada acara seremonial bisa datang.
"Kami menolak beliau datang ke kampus. Kami minta selesaikan dulu persoalan PSN ini," jelas Zaki.
Menurut Zaki, setelah peristiwa tersebut, Mahyeldi dan rombongan kemudian keluar dari aula, lalu pergi.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Sumatera Barat Mursalim tidak menampik adanya insiden saat itu. Namun, dia membantah ada pengusiran.
“Tidak ada Gubernur diusir, itu keliru. Saat itu memang ada insiden, kami hanya melihat tapi kami tidak mengetahui apa yang menjadi permasalahan utamanya, karena memang apa yang mereka suarakan tidak begitu jelas terdengar. Saat itu suasana begitu riuh," kata Mursalim dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/8/2023).
Mursalim menjelaskan, sembari pihak kampus berupaya untuk menetralkan situasi dan waktu shalat Ashar hampir masuk, Mahyeldi minta izin sembari menunggu kepastian situasi kembali kondusif di masjid kampus.
"Kalau diusir tidak mungkin kami sempat shalat Ashar berjemaah di sana," tegas Mursalim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.