Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Subkontraktor Masjid Sheikh Zayed Solo Mengaku Belum Dibayar Rp 150 Juta

Kompas.com - 09/06/2023, 16:11 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Tetapi, kata Ahmad, dari awal tidak ada perjanjian kontrak kerja dengan pihak PT Galang Insan Nusantara.

"Memang dari awal tidak ada perjanjian," ujar dia.

Terpisah, Kuasa Hukum PT Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya mengatakan, kliennya keberatan dengan apa yang disampaikan Ahmad.

Pihaknya juga meminta Ahmad membuktikan utang senilai Rp 150 juta.

Menurut dia, berdasarkan perhitungan dari kliennya, tidak ada utang senilai Rp 150 juta kepada Ahmad.

"Karena klien saya menolak apa yang disampaikan Mas Ahmad senilai Rp 150 juta. Itu tidak ada dasarnya. Saya sudah ketemu dengan klien saya sudah bicara nilai Rp 150 juta itu tidak ada itu berdasarkan perhitungan klien kami," kata dia.

Christiansen menyampaikan, Ahmad menyampaikan kepada PT Galang Insan Nusantara bisa mengerjakan hand railing.

Ahmad, kata dia, juga memberikan sampel kayu yang digunakan sebagai bahan hand railing.

"Lha menurut Pak Abraham (pemilik PT Galang Insan Nusantara) spek seperti ini bagus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Waskita. Dan harganya sangat murah. Tiba saatnya sudah deal kemudian barang datang ternyata sama pegawainya Pak Abraham sudah sempat ditolak kayunya bengkok," kata dia.

Karena dikejar waktu, kata dia, hand railing akhirnya dipasang. Tetapi tidak sesuai yang diinginkan Waskita.

Dari pihak Ahmad, kata dia, juga tidak ada komunikasi untuk menggantinya dengan yang bagus.

Sehingga PT Galang Insan Nusantara mencari pihak lain untuk mengganti bahan hand railing dengan yang bagus.

Baca juga: Orang Kaya di Solo Diminta Tidak Sekolahkan Anaknya di SMP Negeri, Ini Alasannya

 

Secara bersamaan juga ada pengerjaan kembang kawung dan railing minaret.

"Akhirnya klien saya tetap tanggung jawab membongkar semuanya. Terus mencari pihak lain untuk mendapatkan spek yang bagus dan sekaligus bongkar. Biaya bongkar, terus biaya beli yang baru itu butuh biaya banyak," ujar dia.

Dia mengatakan, untuk kembang kawung ada empat pekerjaan. Satu dari empat yang dikerjakan Ahmad dianggap baik sehingga PT Galang Insan Nusantara membayarnya.

"Lha yang kembang kawung 1, 2, 3, 4. Kalau yang 1 itu menurut klien saya apa yang dikerjakan oleh Mas Ahmad sudah bagus makanya dibayar. Lha yang 2, 3, 4 itu sampai dengan sekarang belum ada tanda terima dari pihak Waskita. Artinya, itu masih ada revisi-revisi yang harus dikerjakan klien saya," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com