Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Kaya di Solo Diminta Tidak Sekolahkan Anaknya di SMP Negeri, Ini Alasannya

Kompas.com - 08/06/2023, 16:04 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Warga Solo yang mampu secara ekonomi diharapkan tidak memasukkan anaknya ke sekolah negeri.

Mereka diminta untuk menjadikan sekolah swasta pilihan anaknya bersekolah saat pembukaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2023.

Hal ini karena sekolah negeri, baik jenjang SD hingga SMP di Kota Solo tidak bisa menampung semua calon peserta didik baru.

Dilansir dari TribunSolo.com, kuota kursi saat ini yang tersedia di Kota Solo masih kurang dibandingkan jumlah total kelulusan siswa dari tahun 2022 lalu.

Untuk jenjang SD Negeri hanya terdapat kursi sebanyak 5.376 dan SMP negeri hanya 6.646, sementara data kelulusan tahun lalu di kedua jenjang pendidikan mencapai lebih dari 10.000 siswa.

Baca juga: Diduga untuk Beli Makan, Tukang Ojek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Nekat Maling Pipa Besi Rongsokan

Oleh karena itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta mengimbau agar orang tua murid calon peserta didik baru agar juga melirik sekolah-sekolah swasta.

Hal itu, tidak lain menurut Dian karena kualitas sekolah negeri dan swasta di Solo saat ini hampir setara.

“Kami berharap masyarakat yang mampu secara ekonomi menjadikan sekolah swasta sebagai pilihan," ucap Dian, kepada TribunSolo.com, Kamis (8/6/2023).

"Teman-teman swasta, itu kualitasnya sama," tambahnya.

Adapun Dinas Pendidikan sudah berusaha dengan melakukan penambahan kuota kursi di sekolah negeri.

Namun penambahan tersebut hanya untuk jenjang SD Negeri untuk PPDB tahun ini.

Baca juga: Orang Kaya di Batam Diminta Tak Masukkan Anaknya ke Sekolah Negeri

“Kuota afirmasi berubah. SD awalnya sama dengan SMP yakni 35 persen, sekarang SD menjadi 50 persen," terang Dian.

"Dengan asumsi jumlah siswa SD totalnya mendekati 55 persen kuota SD,” tambahnya.

Perubahan aturan ini diakui Dian sebagai upaya untuk menampung calon peserta didik dari tiga golongan keluarga kurang mampu.

“P1 dan P2 itu bisa tertampung semua, sedangkan untuk P3 tetap bersaing dengan zonasi. Karena P3 itu masuknya rentan risiko sosial," tutur Dian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com