Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Siswi SMP di Sumbawa Pilih Bolos Sekolah karena Menstruasi...

Kompas.com - 13/04/2023, 08:37 WIB
Susi Gustiana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Hal ini menyebabkan mereka kehilangan waktu belajar dibandingkan yang lain.

Sebanyak 39 persen murid perempuan juga menyatakan pernah diejek temannya saat menstruasi. Kemudian, sebanyak 63 persen orangtua perempuan tidak pernah menjelaskan tentang menstruasi.

Melihat kebutuhan fasilitas sanitasi layak bagi remaja perempuan, Plan Indonesia melalui program Water for Women dan SMPN 2 Lopok pun menganggarkan.

Selain itu, demi mendorong agar isu menstruasi tidak tabu lagi, pihak sekolah, termasuk Sholifah, melakukan sosialisasi dan pemicuan STBM GESI dan MKM pada semua warga sekolah. Progres pemicuan ini juga dipantau secara berkala.

“Setelah dilakukan pemicuan, warga sekolah, termasuk murid dan orang tua, jadi lebih peduli dan berempati pada isu manajemen kebersihan menstruasi,” ujar Sholifa.

Sekarang, menstruasi tidak tabu lagi di sekolah tersebut. Semua perlengkapan menstruasi bagi kebutuhan remaja perempuan juga tersedia lengkap di toilet inklusif sekolah.

Mereka kini bisa mengakses pembalut secara gratis, handuk bersih, kertas bekas, sabun cuci tangan, tisu, cermin, lemari, hingga bak sampah.

Tidak berhenti di sini, untuk keberlanjutan program juga sudah dianggarkan melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS), sehingga sanitasi layak tetap terus diterima oleh warga SMPN 2 Lopok.

Sholifah menilai, dengan segala upaya dan dukungan yang sudah dilakukan, sekarang remaja perempuan merasa lebih nyaman dan aman saat menstruasi di sekolah.

Dukungan kebijakan sanitasi di sekolah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Junaedi, mengatakan, pemerintah berkomitmen akan lebih memperhatikan sanitasi sekolah dan manajemen kebersihan menstruasi.

Baca juga: Pompa Air Rusak, 141 Keluarga di Desa Jatisari Situbondo Krisis Air Bersih

Menurutnya, pendidik sebaya dan guru pembina UKS berperan penting dalam menepis tabu terkait menstruasi.

"Kami melalui petugas sanitarian puskesmas rutin turun ke sekolah untuk melihat bagaimana perkembangan kesehatan remaja dan manajemen menstruasi," kata Junaedi Rabu (12/4/2023).

"Butuh proses untuk wujudkan toilet inklusif di semua jenjang sekolah," demikian pungkas Junaedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com