Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di NTT Diminta Tanam Palawija Antisipasi Kekurangan Pangan akibat Kemarau

Kompas.com - 31/03/2023, 11:28 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Petani di Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta memperbanyak menanam tanaman palawija sebagai antisipasi kekurangan pangan akibat musim kemarau. Tanaman palawija dinilai sebagai alternatif pangan di musim kemarau karena tahan terhadap kondisi air yang terbatas.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di NTT berlangsung lebih cepat, yaitu pada April 2023. Sehingga, butuh antisipasi untuk mencegah kekurangan pangan akibat musim kemarau.

"Kami berharap para petani di NTT untuk memperbanyak menanam tanaman palawija saat musim tanam kedua ini, karena pada musim kemarau yang berlangsung lebih awal persediaan air untuk kebutuhan pertanian tentu sangat terbatas, sehingga petani perlu menanam tanaman yang tidak membutuhkan air banyak agar kebutuhan pangan tetap terpenuhi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederich Koli, seperti dikutip Antara pada Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Pemprov NTT Rencanakan Buka Rute Penerbangan Kupang-Dili-Darwin

Lecky mengatakan, pada musim tanam kedua pada April-September, para petani bisa memanfaatkan lahannya dengan menanam tanaman yang memiliki adaptasi terhadap kekeringan. Sebab, pada musim kemarau ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian sangat terbatas.

"Pada musim kemarau yang diprediksikan berlangsung lebih awal tentu berdampak sangat luas seperti terjadinya kekurangan air, sehingga para petani perlu memperbanyak menanam tanaman palawija yang tidak membutuhkan air banyak sehingga kebutuhan pangan tetap terpenuhi," kata Lecky.

Baca juga: Angkutan Darat Antarnegara Kupang-Dili Dibuka, 5 Bus Mulai Beroperasi

Tanaman palawija yang potensial untuk dikembangkan para petani selama musim kemarau seperti tanaman jagung, shorgum, kelor dan kacang-kacangan terutama kacang hijau. Tanaman itu dinilai tahan terhadap kekeringan.

"Tanaman palawija ini memiliki adaptasi yang sangat kuat terhadap kekeringan," tegas Lecky.

Dengan begitu, tanaman itu diharapkan mampu menyediakan kebutuhan pangan sekaligus menambah pendapatan ekonomi bagi para petani saat menghadapi musim kemarau.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com