SORONG,KOMPAS.com - Fransina Sawen (40), terlihat tekun mengangkut barang dari kapal yang berlabuh di Pelabuhan Rakyat Sorong, Papua Barat Daya.
Di bawah terik matahari, wajah ibu tunggal asal Distrik Inanwatan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, itu terlihat berseri.
Fransina tersenyum saat Kompas.com menyapanya di sela-sela waktu istirahat di Pelabuhan Rakyat Sorong.
Ibu empat anak itu bercerita, tuntutan keluarga yang semakin besar membuat dirinya rela bekerja sebagai kuli angkut barang di pelabuhan.
Sebelum berangkat kerja, Fransina menyiapkan sarapan untuk empat anaknya. Ia juga menyiapkan keperluan anak-anaknya yang hendak berangkat ke sekolah.
Fransina mengaku sudah delapan tahun bekerja sebagai kuli angkut di pelabuhan. Pekerjaan itu digeluti karena dirinya dan anak-anak tak lagi tinggal bersama suaminya.
"Alasan mama tinggal dengan empat anak sekaligus membiayai mereka, sehingga saya harus bekerja, ada uang baru bisa beli makan untuk anak-anak hingga sekarang ini," kata Fransina saat berbincang di Pelabuhan Rakyat Sorong, Selasa (14/3/2023).
Fransina sempat putus asa setelah ditinggal suaminya. Ia hampir menyerah dan memiliki keinginan bunuh diri. Namun, niat itu urung dilakukan.
"Tetapi ada kakak laki-laki yang menegur saya dan memberikan semangat buat saya, di kemudian hari mama akan senang kembali," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Upah yang diterima Fransina selama menjadi kuli angkut bervariasi. Terkadang, ia mendapat upah Rp 200.000. Tak jarang juga ia tak menerima upah karena membantu penumpang secara ikhlas.
"Saya berpikir pasti di kemudian hari mama dapat rezeki yang besar," lanjutnya.
Menurut Fransina, upah yang diperoleh sebagai kuli angkut tak cukup membiayai keempat anaknya bersekolah. Kini, ia hanya mampu menyekolahkan anak pertama dan kedua.
Anak pertamanya kini duduk di kelas satu sekolah menengah atas (SMA), sementara anak kedua kelas dua sekolah dasar (SD).
Sementara anak ketiga dan keempatnya tak bersekolah karena tak punya biaya. Kedua anaknya itu kini membantu mencari uang untuk tambahan biaya sekolah kakaknya.
Fransina bersyukur memiliki pekerjaan yang saat ini digelutinya untuk menopang kehidupan keluarganya.
Fransina juga mempertanyakan bantuan pemerintah yang disalurkan ke masyarakat miskin. Soalnya, Fransina belum pernah menerima bantuan itu.
Ia berharap pemerintah bisa membantu dirinya dengan menyediakan rumah layak huni. Selama ini, Fransina dan empat anaknya tinggal menumpang di rumah anggota keluarga lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.