Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Eng. IB Ilham Malik
Dosen Prodi Perencanaan Wilayah & Kota ITERA

Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA. Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Bidang Kajian Kebijakan Transportasi

Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Kompas.com - 04/10/2023, 08:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH kereta cepat Indonesia dan China beroperasi di Jakarta-Bandung, maka pertanyaan yang diajukan banyak pihak adalah, apakah keberadaan moda transportasi ini akan efektif melayani pergerakan orang dan barang pada area yang dilayaninya?

Hal yang harus dilakukan adalah melihat pola integrasi antara kereta cepat Whoosh dengan rute angkutan umum yang ada di sekitarnya.

Rute angkutan umum bisa meliputi angkutan umum antarkota dalam provinsi maupun antarprovinsi. Serta jenis rute angkutan umum lainnya yang berkaitan dengan layanan integral antara kereta api cepat dengan jenis moda lainnya.

Setiap moda akan menghubungkan kereta cepat dengan ”kantong” pengguna yang tersebar di berbagai daerah. Karena itu, identifikasi pola perjalanan asal dan tujuan yang menggunakan kereta cepat perlu dilakukan dengan baik.

Identifikasi akan membantu kita untuk menentukan apakah rute angkutan umum yang terintegrasi dengan kereta cepat nanti sudah menjangkau area atau kantong lokasi penumpang kereta api cepat atau belum.

Jika zonasi tersebut belum terlayani, maka perlu ada pembukaan rute angkutan umum baru dan penyesuaian terhadap jenis modal yang melayaninya.

Implikasi dari hadirnya kereta cepat adalah munculnya “kelas pengguna baru” angkutan umum dan mereka memiliki karakteristik baru dan ekspektasi tinggi terhadap pelayanan.

Karena itu, layanan antara kereta api cepat dengan jenis moda pengintegrasi lainnya harus setara. Hal ini yang akan membuat loyalitas kereta cepat terjaga dan akhirnya bisa meningkatkan level layanan angkutan umum yang ada di sekitar koridor kereta cepat, karena ada perubahan tipe pengguna.

Identifikasi hal semacam ini sangat perlu dilakukan untuk memudahkan kita merencanakan: kapan semua layanan integral tersebut harus ada dan siapa yang menyiapkannya?

Hal ini akan sangat membantu eksistensi kereta cepat sebab ada integrasi layanan angkutan umum, yang bukan hanya soal rute, tetapi juga soal pelayanan dan level layanan terhadap para penumpang.

Karena itu, setelah kereta cepat beroperasi, perlu ada langkah membuka kembali dokumen perencanaan berkaitan pengembangan moda kereta, terutama berkaitan rute existing untuk angkutan umum yang berada di koridor jalur kereta cepat.

Mana yang sudah ada rekomendasi untuk penataan ulang terhadap seluruh rute yang ada dan mana yang tidak.

Dengan membuka dokumen perencanaan sebelumnya, lalu melihat kondisi eksisting yang ada saat ini, maka kita akan melihat hal yang harus disesuaikan agar eksistensi kereta cepat bisa relatif terjamin.

Jaminannya adalah rute angkutan umum pada modal lainnya memiliki persinggungan dan keterhubungan dengan stasiun kereta cepat.

Skema dari pengintegrasian nanti bisa dibuat detail dalam desain antarmoda atau integrasi intramoda agar dapat menyamankan penumpang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com