Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo, 85 KK di Wilayah Klaten Ini Harus Merelakan Lahannya

Kompas.com - 15/01/2023, 20:27 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Dua dukuh di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terkena dampak pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

Sekitar 85 persen penduduk di dua dukuh tersebut harus merelakan lahannya untuk proyek strategi nasional (PSN) tersebut.

Kepala Desa Joton, Aris Gunawan mengatakan, dua dukuh yang terkena dampak pembangunan jalan tol adalah RT 004 Dukuh Bladu dan RT 005 Dukuh Desan Wetan. Kedua dukuh ini berada di RW 002 Desa Joton.

Baca juga: Kronologi Bocah Tewas Tertabrak Saat Adang Truk di Exit Tol Gunung Putri Bogor, Diduga demi Konten

Menurut dia , ada sekitar 85 kepala keluarga (KK) di dua dukuh tersebut yang terkena dampak dari pembangunan jalan tol.

"Tidak hilang semua, 85 persen. Dukuh Bladu itu ada 40-an KK dan Desan Wetan 45 KK," kata Aris dihubungi Kompas.com, Minggu (15/1/2023).

Lahan yang terkena dampak jalan tol di dua dukuh ini sekitar 3,5 hektar atau sekitar 75 bidang yang terdiri tanah dan bangunan. Sehingga warga yang terkena dampak harus berpindah ke dukuh lain.

Di samping itu ada dua tempat ibadah berupa masjid yang juga terkena dampak dari pembangunan jalan tol.

"Ada dua masjid sama permukiman. Karena bentuknya kampung di setiap RT ada masjid. Jadi semua masjid hilang," kata dia.

Menurut Aria sebagian warga di dua RT sudah mendapatkan uang pembayaran ganti kerugian. Beberapa yang belum menerima pembayaran karena surat keterangan waris (SKW).

Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional Klaten, warga yang belum menerima ganti rugi tahap pertama karena sertifikat tanah masih atas nama orangtua.

"Data di BPN kan masih atas nama orangtua. Terus untuk pengajuan (pembayaran) karena sudah meninggal harus sesuai dengan yang dikuasakan. Karena terkait untuk pembukaan rekening. Jadi harus mengubah nama untuk menerima pembayaran," jelas dia.

Baca juga: Tidak Ada Tukar Guling Bagi Tanah Kas Desa di Yogyakarta yang Terdampak Tol

Diperkirakan warga yang belum menerima uang ganti kerugian dijadwalkan tahap dua pada Maret 2023 mendatang.

Aris mengungkapkan lahan di Desa Joton yang terkena dampak pembangunan jalan tol secara keseluruhan ada sekitar 206 bidang.

Jumlah bidang tersebar di beberapa dukuh, antara lain Dukuh Ngerangan ada sekitar 4 KK, Dukuh Tangkilan RT 011 ada 12 KK, dan Dukuh Bladu serta Dukuh Desan Wetan.

"Ada sekitar Rp 300 miliar yang dikeluarkan untuk pembayaran ganti rugi pembebasan lahan di Desa Joton," jelasnya.

Baca juga: Hari Pertama Berbayar, Ratusan Kendaraan Lintasi Tol Bengkulu-Taba Penanjung

Lebih jauh Aris mengimbau kepada warga yang terkena dampak dan telah menerima uang pembayaran untuk dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya.

"Kemarin yang dapat ganti rugi kita beri gambaran di Jawa Timur baru beberapa bulan uangnya sudah habis. Saya sampaikan ke masyarakat ya digunakan untuk secukupnya dulu. Yang kena pekarangan ya dibelikan pekarangan dulu, kalau nanti ada sisa nanti diinvestasikan atau mungkin didepositokan," terang Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com