Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geledah Rektorat Unila, Penyidik KPK Bawa Pulang 5 Koper

Kompas.com - 22/08/2022, 22:46 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa pulang lima koper usai menggeledah Gedung Rektorat Universitas Lampung (Unila).

Penggeledahan tersebut berlangsung lebih dari 12 jam sejak Senin (22/8/2022) sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB.

Pantauan Kompas.com di lokasi, para penyidik KPK ini keluar melalui pintu utama di lobi Gedung Rektorat Unila dengan pengawalan kepolisian dan sekuriti setempat.

Baca juga: Ada Mahasiswa Masuk lewat Jalur Suap, Seleksi Penerimaan Unila Dievaluasi

Sejumlah penyidik keluar sambil membawa lima buah koper berukuran besar dan satu boks kardus air mineral.

Terlihat juga beberapa tas yang diduga berisi dokumen dibawa oleh tim penyidik KPK.

Tim penyidik KPK membawa lima koper yang diduga berisi dokumen usai 12 jam menggeledah Gedung Rektorat Unila, Senin (22/8/2022). Penggeledahan ini tindak lanjut dari OTT atas tiga pejabat Unila terkait kasus suap penerimaan mahasiswa baru.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Tim penyidik KPK membawa lima koper yang diduga berisi dokumen usai 12 jam menggeledah Gedung Rektorat Unila, Senin (22/8/2022). Penggeledahan ini tindak lanjut dari OTT atas tiga pejabat Unila terkait kasus suap penerimaan mahasiswa baru.

Tim penyidik membawa dokumen yang diambil dari ruang rektor dan wakil rektor yang berada di lantai 2 gedung tersebut.

Barang-barang tersebut kemudian langsung dimasukkan kedalam mobil delapan unit mobil Innova.

Baca juga: Bupati Mukomuko Perjuangkan 17 Eks Napi Kasus Korupsi Kembali Jadi ASN

Humas Penerimaan Mahasiswa Baru Unila Komaruddin yang sempat diwawancarai awak media pada sore hari membenarkan ada pemeriksaan oleh KPK di gedung rektorat.

"Saya hanya mendampingi dari luar, karena khawatir ada yang ingin ditanyakan," kata Komaruddin.

 

Komarudin juga membenarkan dia menyaksikan penyidik menggeledah ruang rektor dan wakil rektor I.

"Saya kurang tahu apa yang dibawa, karena hanya menyaksikan dari luar," kata Komaruddin.

Sementara itu, Juru bicara KPK Ali Fikri membenarkan ada penggeledahan sejumlah lokasi di Lampung terkait kasus suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri Unila itu.

“Benar, hari ini tim penyidik melakukan upaya paksa penggeledahan di beberapa lokasi di lingkungan Unila Lampung,” kata Ali Fikri.

Baca juga: Ralat Pernyataan, Unila Tak Akan Beri Bantuan Hukum kepada Rektor dan Pejabat yang Ditangkap KPK

Diberitakan sebelumnya, penangkapan Rektor Universitas Lampung (Unila) nonaktif Karomani diduga terkait suap.

Karomani ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Bandung pada Sabtu (20/8/2022) dini hari.

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri membenarkan rektor Unila tersebut diduga menerima suap penerimaan mahasiswa baru.

"Terkait dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di universitas tersebut," kata Ali Fikri melalui pesan WhatsApp, Sabtu siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com