SEMARANG, KOMPAS.com - Ada ratusan salon yang berdiri di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pada umumnya, salon kecantikan mempunyai fasilitas yang terlihat mewah agar menarik hati para pengunjung.
Namun, berbeda dengan salon kecantikan yang berada di Jalan Raya Kuripan, Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Bangunan di sudut jalan itu tampak kecil dan sederhana.
Angin menepis banner kecil memanjang bertuliskan "Salon Ratu Kecantikan (Salon Khusus Wanita)" yang dipasang di depan halaman. Hal itu menjadi penanda, bahwa salon tersebut hanya menerima pelanggan perempuan.
Baca juga: Pajang Foto Model Seronok untuk Promosi, Salon di Malaysia Didatangi Polisi
Tidak seperti salon kebanyakan, kelengkapan fasilitas Salon Ratu Kecantikan terbilang cukup sederhana. Hanya ada empat kaca kecil berjejer, dilengkapi kursi dan meja kayu di depannya.
Pemilik Salon Ratu Kecantikan, Siti Juhanah, menuturkan, Salon Ratu Kecantikan memiliki sejarah yang cukup panjang.
Sejak 2000, Ana, begitu dia disapa, fokus bekerja di dunia kecantikan, terutama pada perawatan rambut dan tata rias. Pada waktu yang bersamaan pula, dirinya mendirikan salon di Semarang.
Uniknya, salon miliknya itu memiliki konsep yang berbeda. Salon Ratu Kecantikan sengaja didirikan sebagai wadah pelatihan untuk para perempuan janda, anak yatim piatu, anak-anak putus sekolah, juga masyarakat kurang mampu.
Bukan tanpa alasan, Ana hanya ingin membantu masyarakat setempat yang membutuhkan uluran tangan.
“Sampai sekarang sudah ada 500 lebih peserta yang ikut pelatihan bersama saya. Belajar selama tiga bulan gratis, tidak dipungut biaya. Setelah itu mereka bisa buka salon,” tutur Ana saat ditemui Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Jadi Karyawan Salon Plus-plus, Seorang Perempuan di Padang Dikirim ke Panti Rehabilitasi
Lebih jelas Ana mengatakan, pelatihan salon yang diberikan kepada para perempuan itu antara lain, potong rambut, toning, creambath rambut, facial wajah, hingga spa badan.
Menariknya, setelah lulus pelatihan, bagi peserta yang ingin membuka salon namun kurang mampu, akan diberi sokongan modal oleh Ana.
“Mereka ikut pelatihan bukan untuk jadi pekerja salon, tapi membuka salon. Jadi harus bisa semua,” jelas Ana.
Hingga saat ini, salon milik Ana ini sudah berpindah di beberapa titik Kota Semarang. Meski berpindah-pindah, Salon Ratu Kecantikan kini masih menjadi rujukan pertama oleh para perempuan yang tertarik belajar dalam bidang salon.
“Dulu awalnya di asrama, karena administrasinya agak sulit terus pindah di Gedawang, Banyumanik. Nah sekarang baru di Mijen,” tutur Ana.
Ana mengaku, dirinya sangat senang bisa membantu para perempuan yang membutuhkan bantuan, terutama pada masalah perekonomian.
Baca juga: Satpol PP Padang Tertibkan Salon Plus-plus, 1 Perempuan dan Kondom Bekas Diamankan
Agar roda kebaikan tidak terhenti, peserta pelatihan juga diajak untuk melatih beberapa pihak sekaligus untuk mengasah kemampuannya di bidang tata rambut dan kecantikan.
"Kami kemarin sempat ke beberapa pondok pesantren di Semarang, melatih juga siswa-siswa SMK N 8 Semarang, dan ini nanti akan ada kerja sama dengan Baznas Semarang," jelas Ana.
Sementara itu, salah satu peserta, Wahyu, mengaku, dirinya sangat senang bisa bergabung untuk belajar di Salon Ratu Kecantikan.
Menurut perempuan yang berprofesi sebagai guru Taman Kanak-kanak (TK) itu, adanya pelatihan salon ini membuat dirinya lebih berkembang.
"Jadi seneng, dari yang tidak tahu dunia kecantikan, sekarang malah bisa ngajarin orang," ucap Wahyu.
Di samping itu, Wahyu menuturkan, pendapatan dari menjadi guru TK tidak lah cukup untuk mencukupi kehidupannya. Sehingga, dirinya bersyukur bisa mendapat bantuan dari Salon Ratu Kecantikan.
"Saya satu bulan hanya mendapat gaji Rp 100.000. Alhamdulillah, ternyata Allah ngasih rezeki lain di sini," pungkas Wahyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.