MUBA, KOMPAS.com- Sumur minyak ilegal yang berada di Kecamatan Sungai lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan terbakar pada Jumat (29/6/2024). Akibatnya, satu orang pekerja tewas.
Pekerja itu ditemukan tewas dalam kondisi luka bakar. Tubuhnya mengambang di perairan sungai Dawas tak jauh dari lokasi kebakaran sumur minyak, pada Sabtu (29/6/2024).
Baca juga: Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku
Kapolsek Sungai Lilin, Iptu Moga Gumilang mengatakan, petugas belum mengetahui identitas jenazah pekerja sumur minyak ilegal tersebut.
Saat ini, jenazah telah dibawa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Lilin.
"Laporan yang diterima ada dua orang (terbakar) satu ditemukan tewas dan satu lagi masih dalam pencarian," kata Moga, Minggu (30/6/2024).
Baca juga: Ada 10.000 Sumur Minyak Ilegal, Kerusakan Lingkungan Ancam Muba
Moga menjelaskan, peristiwa tersebut juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka bakar serius.
Mereka berempat pun masih dalam perawatan di rumah sakit setempat dan belum bisa dimintai keterangan.
Sementara, lokasi sekitar kejadian sumur minyak yang terbakar telah dijaga petugas agar warga tidak mendekat.
"Kemungkinan yang terbakar ini warga yang memeras minyak, tapi belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan," ujarnya.
Baca juga: Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter
Penjabat (Pj) Bupati Muba Sandi Fahlevi mengaku telah turun ke lokasi kejadian bersama para Kades dan Camat serta polisi untuk melihat langsung lokasi sumur minyak ilegal yang terbakar.
Selain itu, mereka pun meminta bantuan dari SKK Migas serta Pertamina untuk dapat segera memadamkan api yang kini masih berkobar.
"Kerusakan ini akan ditanggulangi secara maksimal," ujarnya.
Kebakaran sumur minyak ilegal ini pun merupakan kejadian yang terus berulang. Padahal, Polda Sumsel dan jajaran lainnya telah melakukan operasi penertiban, namun masih saja terdapat warga yang secara sembunyi-sembunyi membuka sumur minyak ilegal.
"Sudah berulang kali diingatkan agar tidak melakukan aktivitas ilegal, tapi masih saja ada yang bandel. Padahal ini demi keselamatan dan kepentingan bersama," imbuh Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.