KUPANG, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat 51 pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT meninggal sepanjang Januari hingga Juni 2022.
"Sebagian besar meninggal di Malaysia. Hanya dua orang yang meninggal di Singapura dan Gabon, Afrika Tengah," ujar Kepala UPT BP2MI Kupang Siwa, kepada Kompas.com, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Meninggal karena Covid-19, 2 Pekerja Migran Asal NTT Dimakamkan di Malaysia
Siwa menyebut, dari 51 PMI itu dua PMI di antaranya dimakamkan di Malaysia, karena terkena Covid-19. Sedangkan sisanya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Dua PMI itu yakni Melkianus Aften asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Alfons Ndaek asal Kabupaten Manggarai Timur.
Siwa memerinci, PMI yang meninggal itu paling banyak berasal dari Kabupaten Malaka yakni 10 orang, disusul Kabupaten Ende delapan orang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Flores Timur masing-masing lima orang.
Baca juga: Detik-detik Ibu di NTT Selamatkan Kedua Anaknya yang Tertimbun Longsor
Kemudian, Kabupaten Nagekeo tiga orang, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Timor Tengah Utara masing-masing dua orang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Manggarai Timur masing-masing satu orang.
"Paling banyak yang meninggal itu laki-laki yakni 37 orang. Sedangkan sisanya perempuan," kata Siwa.
Dia menyebut, semua PMI yang meninggal tersebut merupakan PMI non prosedural atau ilegal.
Pihaknya kata Siwa, selalu memfasilitasi pemulangan jenazah hingga ke kampung halaman mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.