PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan 1.000-an juru pemantau jentik (jumantik).
Sesuai namanya, mereka bertugas memberantas sarang dan jentik nyamuk Aedes aegypti yang menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Saat ini 90 persen lebih tiap rumah masyarakat di Kepulauan Babel sudah ada jumantik," kata Kepala Dinkes Kepulauan Bangka Belitung Andri Nurtito di Pangkalpinang, Jumat (26/4/2024).
Baca juga: DBD di Lampung Melonjak, Brimob Gempur Permukiman Pakai Alat Fogging
Andri mengatakan, program satu rumah satu jumantik adalah langkah Dinkes Kepulauan Babel dalam mencegah dan menekan kasus DBD, malaria, dan penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya.
Selain itu, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan menjaga kebersihan lingkungan selama masa pancaroba.
"Berdasarkan laporan kabupaten/kota, saat ini sudah 90 persen lebih tiap rumah penduduk sudah memiliki jumantik," kata Andri.
Baca juga: Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia
Andri mengatakan, jumlah kasus DBD selama Januari-Maret 2024 sebanyak 819 kasus dengan rincian kasus DBD Januari sebanyak 402 orang, Februari 227 orang, dan Maret 2024 sebanyak 190 orang.
Sementara itu, jumlah pasien DBD yang meninggal dalam tiga bulan terakhir sebanyak 11 orang, yang tersebar di Bangka Selatan (4), Kota Pangkalpinang (3), Bangka (2), serta Belitung dan Belitung Timur masing-masing satu orang.
"Kami berharap dengan adanya jumantik ini dapat menekan kasus akibat gigitan nyamuk ini selama musim pancaroba dan hujan tahun ini," kata Andri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.