Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Banten Lama Kebanjiran, Warga Mengungsi ke Keraton Surosowan

Kompas.com - 02/03/2022, 18:30 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Masjid Banten Lama di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, masih terendam banjir hingga Rabu (2/3/2022).

Banjir terjadi sejak Senin, pukul 08.00 WIB, karena Kali Cibanten yang meluap.

Pantauan Kompas.com pada Rabu siang, air masih menggenangi pelataran Masjid Banten Lama, termasuk menara yang menjadi ikon Provinsi Banten.

Kompleks makam pun masih terendam dengan ketinggain air 30-40 sentimeter.

Baca juga: Tak Hanya Permukiman Warga, Kawasan Masjid Banten Lama Terendam Banjir

Biasanya, Masjid Banten Lama selalu ramai dikunjungi wisatawan yang akan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin.

Kali ini, tidak ada wisatawan yang datang, hanya tampak petugas sedang menyedot air dan warga sekitar yang melihat-lihat kondisi banjir.

Terlihat juga petugas dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Banten mengerahkan empat pompa penyedot air.

Baca juga: Update Banjir Kota Serang, 2.413 Rumah Terdampak, Enam Orang Tewas

Pompa air dikerahkan untuk membuang air ke kanal yang berada di sekeliling Masjid Banten Lama.

"Memang kondisinya masih ada genangan di Banten Lama, kami sedang membuang air menggunakan empat pompa," kata Kepala Dinas Perkim Banten M Rachmat Rogianto kepada wartawan di Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu.

Rachmat menyebutkan, Masjid Banten Lama baru kali ini terendam banjir.

Banjir disebabkan luapan dari Sungai Cibanten, hingga masuk ke kanal-kanal yang mengelilingi kawasan masjid.

 

Mengungsi ke Keraton

Sementara itu, sejumlah warga sekitar Kawasan Masjid Banten Lama terpaksa mengungsi di atas reruntuhan Keraton Surosowan.

Mereka mendirikan tenda seadanya dengan atap dan alas menggunakan terpal.

Salah satu warga, Bairoh mengatakan, banjir merendam rumahnya setinggi 1 meter.

Baca juga: Dua Korban Banjir di Serang Ditemukan Tewas, 2 Anak Masih Hilang

Keluarganya terpaksa mengungsi di Keraton Surosowan karena posisinya lebih tinggi.

Bairoh tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharaga.

"Enggak ada yang bisa diselamatkan, mengungsi cuma bawa badan saja sama baju yang dipakai," kata Bairoh.

Saat ini, keluarganya dan para pengungsi lainnya membutuhkan makanan, pakaian, selimut, hingga peralatan mandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com