SERANG, KOMPAS.com - Banjir yang terjadi di Kota Serang, Banten pada Selasa (1/3/2022) menyebabkan 2.431 rumah terdampak.
Sebanyak 2.900 orang mengungsi ke rumah kerabat maupun posko-posko pengungsian di dekat lokasi banjir.
Namun, warga mulai kembali ke rumah masing-masing karena air sudah mulai surut di beberapa titik.
Baca juga: Dua Korban Banjir di Serang Ditemukan Tewas, 2 Anak Masih Hilang
"Dari 43 titik banjir, 60 persennya sudah surut. Memang beberapa titik masih tergenang, namun debit air sudah surut," kata Jubir Penanggulangan Banjir Kota Serang, Arif Rahman Hakim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/3/2022).
Arif mengatakan, banjir juga masih menggenangi kawasan Masjid Banten Lama, terutama di plazanya.
Namun, petugas gabungan melakukan penanganan banjir dengan menyedot air menggunakan pompa.
Baca juga: Penjelasan BBWS soal Bendungan Sindang Heula Disebut Meluap Sebabkan Banjir di Serang
Dikatakan Arif, banjir juga menyebabkan enam orang meninggal dunia.
Adapun korban yakni Afrizal meninggal karena tersengat aliran listrik, Farel (11) dan Aldi (16) ditemukan meninggal dunia karena hanyut.
Selanjutnya, satu korban tanah longsor warga Angsoka, Kecamatan Kasemen.
Kemudian korban Armansyah (12) dan Gusti (18) korban hanyut masih belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.
"Total ada enam korban akibat banjir," ujar Arif.
Arif mengatakan, untuk rumah rusak berat empat unit, satu unit terbawa arus sungai Cibanten.
Rumah rusak berat itu berada di kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang. Kemudian untuk rumah hanyut berada di Kecamatan Kasemen.
Sedangkan lokasi dapur umum di Vihara Avalokitesvara, Kecamatan Kasemen dari Sat Brimob Polda Banten, Polres Serang membuka dapur umum di Posko Kaujon, Pemkot Serang di Gedung Juang, Pemprov Banten di Pendopo Lama.
Kemudian dapur umum swadaya masyarakat di Komplek Padma Serang, Magersari da Kelurahan Keagungan.
"Masih banyak dapur umum terutama di Banten Lama dari relawan, NGO, dan lembaga serta instansi lainnya," kata Arif yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang.
Wali Kota Serang Syafrudin menyebut banjir tahun ini menjadi paling parah. Pada hari kedua, kata dia, banjir meluas ke wilayah Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen.
"Sekarang merambat ke sawah luhur, yang kemarin tidak banjir sekarang banjir," kata Syafrudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.