Salin Artikel

Masjid Banten Lama Kebanjiran, Warga Mengungsi ke Keraton Surosowan

Banjir terjadi sejak Senin, pukul 08.00 WIB, karena Kali Cibanten yang meluap.

Pantauan Kompas.com pada Rabu siang, air masih menggenangi pelataran Masjid Banten Lama, termasuk menara yang menjadi ikon Provinsi Banten.

Kompleks makam pun masih terendam dengan ketinggain air 30-40 sentimeter.

Biasanya, Masjid Banten Lama selalu ramai dikunjungi wisatawan yang akan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin.

Kali ini, tidak ada wisatawan yang datang, hanya tampak petugas sedang menyedot air dan warga sekitar yang melihat-lihat kondisi banjir.

Terlihat juga petugas dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Banten mengerahkan empat pompa penyedot air.

Pompa air dikerahkan untuk membuang air ke kanal yang berada di sekeliling Masjid Banten Lama.

"Memang kondisinya masih ada genangan di Banten Lama, kami sedang membuang air menggunakan empat pompa," kata Kepala Dinas Perkim Banten M Rachmat Rogianto kepada wartawan di Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu.

Rachmat menyebutkan, Masjid Banten Lama baru kali ini terendam banjir.

Banjir disebabkan luapan dari Sungai Cibanten, hingga masuk ke kanal-kanal yang mengelilingi kawasan masjid.


Mengungsi ke Keraton

Sementara itu, sejumlah warga sekitar Kawasan Masjid Banten Lama terpaksa mengungsi di atas reruntuhan Keraton Surosowan.

Mereka mendirikan tenda seadanya dengan atap dan alas menggunakan terpal.

Salah satu warga, Bairoh mengatakan, banjir merendam rumahnya setinggi 1 meter.

Keluarganya terpaksa mengungsi di Keraton Surosowan karena posisinya lebih tinggi.

Bairoh tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharaga.

"Enggak ada yang bisa diselamatkan, mengungsi cuma bawa badan saja sama baju yang dipakai," kata Bairoh.

Saat ini, keluarganya dan para pengungsi lainnya membutuhkan makanan, pakaian, selimut, hingga peralatan mandi.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/02/183051178/masjid-banten-lama-kebanjiran-warga-mengungsi-ke-keraton-surosowan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke