Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Pemkot Palembang Sudah Gencar Operasi Pasar, Warga Masih Kesulitan Cari Minyak Goreng

Kompas.com - 02/03/2022, 17:47 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Operasi pasar untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di Palembang, Sumatera Selatan belum menunjukkan hasil.

Sebab, masyarakat masih kesulitan mencari minyak goreng di sejumlah tempat.

Rani (35) misalnya, warga Kecamatan Kemuning Palembang ini sudah tiga hari kesulitan mencari minyak goreng.

Bahkan, ia sudah berkeliling ke mal hingga pasar untuk memenuhi kebutuhan jualan gorengan miliknya.

Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pengusaha Pempek di Palembang Terancam Merugi

Namun, ia tak juga mendapatkan minyak goreng untuk berjualan.

"Kalau pun ada di warung, harganya bisa mencapai Rp 17.000 sampai Rp 19.000, itu pun mencarinya susah," kata Rani, Rabu (2/3/2022).

Beda halnya dengan Fitri (25), ia berkeliling mal hingga minimarket untuk mencari satu liter minyak goreng.

Akan tetapi, Fitri tak kunjung mendapatkan minyak goreng tersebut.

Baca juga: Minyak Goreng Langka di Pasar dan Minimarket, Warga Palembang Rela Antre Panjang Saat Operasi Pasar

"Di etalase semuanya kosong, sudah keliling kosong semua. Bingung mau cari di mana lagi," ujarnya.

Sementara itu, antrean panjang terlihat dalam operasi pasar di kawasan Tangga Buntung.

Warga rela berdesak-desakan untuk mendapatkan dua liter minyak goreng dengan harga Rp 13.500 per liter.

"Kami sudah satu bulan sulit dapat minyak goreng, keliling pun kadang tidak dapat. Baru pagi tadi dapat kabar ada yang jual minyak goreng, jadi ikut antre. Ini sudah satu jam," kata Tiwi (44) salah satu warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Raimon Lauri mengatakan, kelangkaan minyak goreng disebabkan karena pasokan yang belum stabil.

Untuk di Palembang, kebutuhan minyak goreng mencapai 1,8 juta liter setiap bulan dengan rincian untuk rumah tangga 1,4 juta liter dan untuk UMKM 400.000 liter.

"Walau belum stabil, namun peredaran minyak goreng sudah lebih baik dibanding bulan lalu. Hal ini dikarenakan ada kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan seluruh distributor dan produsen minyak goreng mengutamakan dulu kebutuhan dalam negeri," jelasnya.

Raimon pun mengungkapkan, mereka sudah menggelontorkan 35.000 liter minyak goreng untuk operasi pasar di tujuh tempat untuk menekan kelangkaan.

"Kalau kebutuhan masih tinggi, operasi pasar akan kami lanjutkan kembali," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com