Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Langka, Pengusaha Pempek di Palembang Terancam Merugi

Kompas.com - 25/02/2022, 16:34 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Langkanya minyak goreng di sejumlah pasar tradisional dan minimarket berimbas pada pedagang pempek yang ada di Palembang, Sumatera Selatan.

Bahkan, para pengusaha pempek pun terancam merugi karena harga jual minyak goreng mengalami kenaikan yang cukup tinggi karena stok yang mulai menipis.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK) Palembang Yenny Anggraini mengatakakan, minyak goreng masuk dalam bahan baku utama dalam pembuatan pempek selain ikan.

Baca juga: Minyak Goreng Langka di Pasar dan Minimarket, Warga Palembang Rela Antre Panjang Saat Operasi Pasar

Dengan kondisi kelangkaan minyak goreng ini, dikhawatirkan berimbas kepada para pengusaha pempek yang ada di Palembang.

"Kalau menghitung modal penjualan dengan harga minyak goreng, jelas jadi rugi. Kalau pun ada, harganya tinggi dan ini jadi dilema untuk pengusaha pempek," kata Yenny, Jumat (25/2/2022).

Yenny menjelaskan, meski ada beberapa pengusaha pempek yang mendapatkan minyak goreng langsung dari pihak distributor, hal itu masih tetap berdampak kepada mereka karena stoknya mulai menipis.

Baca juga: Warga Keluhkan Minyak Goreng Kembali Langka di Palembang, Ini Penjelasan Pemkot

Selain itu, para pengusaha pempek menangah ke bawah pun juga terancam tak bisa berjualan karena kesulitan mendapatkan minyak goreng.

"Apalagi ada syarat dan ketentuan yang berlaku untuk membli minyak goreng, ini menjadikan pengusaha pempek makin sulit," ujarnya.

Dua tahun berjalan pandemi Covid-19, para pengusaha pempek pun sudah terkena imbas karena penjualan yang menurun.

Ia pun berharap agar pemerintah mencari jalan tengah agar kelangkaan minyak goreng dapat segera teratasi.

"Jangan sampai hanya karena polemik minyak goreng membuat pendapatan pengusaha pempek turun.Selama pandemi, UMKM pempek ini sudah bertahan agar tidak terpuruk, sekarang sedang berusaha bangkit," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa menjelaskan, dari hasil survei Dinas Perdagangan (Disdag), kebutuhan minyak goreng di Palembang dalam sehari mencapai 0,5 liter per satu keluarga.

Sementara, distribusi minyak goreng dalam satu pekan tak mencapai 2.000 liter ke setiap wilayah.

"Jadi wajar, bila minyak mahal dan langka langsung menjadi persoalan besar," kata Dewa.

Dewa mengungkapkan, saat ini mereka berupaya menekan kelangkaan minyak goreng dengan menggelar operasi pasar selama satu pekan, terhitung sejak Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Ditahan atas Kasus Penganiayaan, Seorang Ibu Hamil di Palembang Sujud Syukur Dimaafkan Korban

Dalam operasi tersebut, mereka menggelontorkan sebanyak 35.000 liter minyak goreng yang disebar ke tujuh titik dengan waktu yang berbeda.

Selain itu, Dewa pun memastikan bahwa kebutuhan minyak goreng ke depan akan tercukupi dan tidak ada penimbunan.

"Suplai ke pasaran aman, maka kita harus terus komunikasi dengan Disperindag Provinsi dan distributor, sehingga lancarnya minyak goreng tidak hanya sebatas di operasi pasar saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com