Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Perempuan Harus Berani "Speak Up" untuk Cegah Kekerasan

Kompas.com - 20/12/2021, 18:06 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengajak perempuan untuk berani berbicara ketika ada kasus kekerasan terhadap anaknya.

Hal ini disampaikannya saat disinggung kasus viral salah satu lembaga pendidikan yang pengasuhnya memperkosa dan menghamili anak didiknya.

"Tapi kasus kemarin kita mengapresiasi setinggi-tingginya ya, kita harapkan perempuan-perempuan, ibu-ibu, perempuan sebagai ibu harus sensitif melihat perubahan anaknya, kalau kita melihat kasus yang viral kemarin ini kan karena sensitifnya ibu. kemudian berani speak up akhirnya kasus ini terungkap," kata Bintang saat berkunjung ke Pondok Pesantren Ansorullah di Kalurahan Logandeng, Playen, Senin (20/12).

"Kasus ini terungkap menyelematkan anak lainnya yang di sana, saya mengapresiasi setinggi tingginya harapannya ke depan masyarakat berani berbicara ketika mengalami melihat dan mendengarnya," kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA Dorong Hukuman Kebiri terhadap Herry Wiryawan

Selain itu pihaknya menyediakan call center sahabat perempuan dan anak dengan nomor 129.

Menurut Bintang, kasus di lembaga pendidikan yang bermasalah hanya sedikit, masih banyak lembaga pendidikan yang baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berkaitan dengan pendidikan dari anak-anak.

Pihaknya mendorong pendidikan disiplin positif di pendidikan berasrama berbasis agama agar memberikan rasa aman dan nyaman, bagi anak-anak agar tidak terjadi kekerasan dan bebas eksploitasi.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kerudung merah) dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta (baju coklat) saat di Pondok Pesantren Ansorullah Senin (20/12/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kerudung merah) dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta (baju coklat) saat di Pondok Pesantren Ansorullah Senin (20/12/2021)

Hal itu sudah lama berjalan bekerja sama dan koordinasi dengan Kementerian Agama.

Diklaimnya upaya itu untuk pencegahan kekerasan dan eksploitasi terhadap anak di lingkungan pendidikan berasrama.

"Tapi memang butuh penegasan lagi agar monitoring dan evaluasi terus dilakukan agar fungsi lembaga pendidikan dapat memberikan tempat aman dan nyaman bagi anak-anak dalam mengenyam pendidikan serta bebas dari kekerasan dan eksploitasi," kata Bintang.

Baca juga: Menteri PPPA: Jangan Buka Identitas Santriwati Korban Pemerkosaan

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyambut baik kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak ke Gunungkidul.

 

Pihaknya menyatakan komitmennya untuk membantu pemerintah pusat dalam upaya pencegahan terhadap kekerasan anak di lingkungan sekolah berasrama.

“Kami pilih ponpes ini (Ansorullah) juga sebagai upaya membuktikan bahwa kasus kekerasan di lingkup Ponpes tidak ada," kata Sunaryanta.

Pengasuh Pondok Pesantren Ansorullah, Ahmad Fauzan mengakui sempat ada pelaporan kasus kekerasan dari mantan santrinya, tetapi hal itu ternyata tidak terbukti.

Baca juga: Bertubi-tubi Kasus Kekerasan Seksual Terjadi, Ini Respons Menteri PPPA

Pihaknya berupaya mengurangi risiko kekerasan pada anak dilakuan dengan mengurangi jarak maupun sekat dengan para santri.

“Saya tidak mau ada jarak jadi tidak memakai kata ustaz karena santri memanggil dengan sebutan abi (ayah dalam bahasa arab),” kata Fauzan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Kompak Mendapatkan Penghargaan dari Negara

Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Kompak Mendapatkan Penghargaan dari Negara

Regional
IQ Rata-rata Orang Indonesia Peringkat 130 Dunia, Kepala BKKBN: Boleh Sedih, tapi Jangan Minder

IQ Rata-rata Orang Indonesia Peringkat 130 Dunia, Kepala BKKBN: Boleh Sedih, tapi Jangan Minder

Regional
Kronologi 28 WNA Terdampar di Perairan Sukabumi, Sempat Ditahan 11 Hari di Australia

Kronologi 28 WNA Terdampar di Perairan Sukabumi, Sempat Ditahan 11 Hari di Australia

Regional
Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi Disebut Mulai Naik

Harga Tanah di Sekitar Rumah Pensiun Jokowi Disebut Mulai Naik

Regional
Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

Regional
Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Regional
2 Penghuni Kontrakan Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Grobogan, Salah Satunya Koki

2 Penghuni Kontrakan Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Grobogan, Salah Satunya Koki

Regional
Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri

Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Petugas Buru Pembuang Bangkai Sapi di Sungai Semarang

Petugas Buru Pembuang Bangkai Sapi di Sungai Semarang

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Bunuh Penagih Utang, Keluarga Korban Harap Pelaku Dihukum Mati

Bos Distro "Anti Mahal" Bunuh Penagih Utang, Keluarga Korban Harap Pelaku Dihukum Mati

Regional
Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com