SURABAYA, KOMPAS.com - Kinerja realisasi investasi Jawa Timur Triwulan III Tahun 2021 mencatatkan angka pertumbuhan yang menggembirakan, yakni mencapai Rp 18 triliun.
Realisasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 5,4 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 12,5 triliun.
Angka pertumbuhan realisasi investasi di Jatim ini berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI tanggal 27 Oktober 2021.
Baca juga: Mengaku Diajak Jalan-jalan Ternyata Dititipkan ke Panti Jompo, Trimah: Tadinya Bilang Perginya Dekat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian ini meningkat 15,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara secara nasional investasi tumbuh 3,7 persen.
Menurut Khofifah, kontribusi Jatim terhadap realisasi investasi nasional di triwulan III ini sebesar 8,3 persen.
"Kinerja investasi ini harus banyak disyukuri karena Indonesia belum lepas dari situasi sulit akibat pandemi Covid-19," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Khofifah: Pandemi Covid-19 Ini Belum Selesai, Belum Tuntas
Khofifah menjelaskan, pada kuartal III ini, investasi asing di Jatim mengalami pertumbuhan positif sebesar 414 persen (q-to-q).
Capaian ini, kata dia, bisa memberikan angin segar bagi tingkat kepercayaan calon investor asing untuk menanamkan modalnya di Jawa Timur.
Jika dilihat secara akumulatif sejak Januari hingga September, lanjut Khofifah, Jatim mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 52,7 triliun.
"Capaian tersebut mendudukkan Jatim di posisi ketiga setelah Jawa Barat (Rp 107,2 triliun) dan DKI Jakarta (Rp 72,5 triliun)," kata Khofifah.
Baca juga: BMKG Sebut Jatim Telah Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem