KARAWANG, KOMPAS.com - Ato Purtoni, Kepala Desa (Kades) Jatimulya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang berharap desa digital yang tengah digagas di wilayahnya bakal membawa kemakmuran bagi masyarakat.
Ato berujar, sejak pandemi Covid-19, di desanya, sekitar 60 karyawan pabrik dan 200 buruh nonpabrik terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sedang jumlah penduduk Desa Jatimulya sekitar 11.000 orang dengan 2.500 kepala keluarga. Jumlah rumah bilik sebanyak 130 rumah dengan yang nyaris roboh tiga rumah.
"Kategori miskin parah 300 KK, yang tidak punya pekerjaan tetap, serabutan," kata Ato kepada Kompas.com baru-baru ini.
Baca juga: Program Desa Digital Jabar Raih IDC Smart City Asia Pacific Awards 2020
Ato pun menyebutkan di desanya ada yang satu dusun yang hanya terdapat satu sumur berair tawar. Sedang sumur lainnya berair asin, meskipun dusun itu letaknya sekitar tujuh kilometer dari pantai. Sumur itu dipakai berbarengan oleh warga dari 500 KK.
"Saya ingin membuat sumur untuk dipakai warga bareng-bareng. Tanahnya sudah ada, ada warga yang mebghibahkan. Tinggal sumurnya," ungkap dia.
Baca juga: Jemaah Masjid di Jabar Bisa Dapat Kredit Mesra, Tanpa Bunga dan Agunan, Ini Syaratnya
Warga terjerat pinjaman bank emok
Ato pun menyebut di desanya ada 8 bank emok yang masuk. Menurutnya jika uang pinjaman digunakan untuk usaha, cukup membantu perekonomian.
Namun sebagian digunakan untuk makan sehari - hari atau membeli kebutuhan yang bersifat konsumtif. Sehingga saat waktunya mengembalikan, warga tak mampu membayar.
"Yang meminjam 50 persen pedagang warung kecil. Yang 50 persen lagi ibu rumah tangga yang suaminya bekerja. Namun akhir-akhir ini diberhentikan dari tempat bekerja sehingga masih mempunyai uang di koperasi," kata dia.
Baca juga: Kembangkan Desa Digital, Ridwan Kamil Kolaborasi dengan Tokopedia
Akan tetapi akhir-akhir ini, kata dia, Bjb meluncurkan program Kredit Mesra, yang meminjamkan uang tanpa bunga dan tanpa agunan.
Kredit Mesra ini, salah satu bagian dari Desa Digital yang digagas BJB Karawang.
"Salah satunya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak semuanya mengambil dari bank emok," ungkap Ato.
Baca juga: Program Desa Digital Diluncurkan dari Desa Sirnarasa Sukabumi
Desa Digital Bjb permudah warga akses perbankan
Nur Asyiah, penjual kembang goyang di Desa Parakan, Kecamatan Tirtamulya mengatakan, usahanya semakin maju.
"Karena pengembalian kredit tanpa bunga dan mendapat pelatihan dari bank bjb dalam hal pengelolaan modal usaha," kata Nur.
Kepala Desa Parakan Adih Hidayat mengungkapkan, dengan adanya desa digital, akses perbankan hingga transaksi nontunai bagi warganya menjadi lebih mudah.
Baca juga: Kunjungi Purbalingga, Mendes PDTT Jelaskan Manfaat Desa Digital
Pun akses permodalan.
"Desa pun bisa melakukan penjualan produk UMKM binaan," kata Adih.
Terlebih, kata Adih, Bjb membantu akses internet di Desa Parakan di beberapa titik yang sangat membantu anak usia sekolah saat pembelajaran daring atau online.
"Di era digitalisasi, bagi saya suatu keniscayaan yang harus dimanfaatkan perutukannya. Ini sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, tinggal di desa rejeki kota bisnis mendunia," ungkapnya.