KOMPAS - MFP (19), pemuda asal Blitar, Jawa Timur jadi korban pengeroyokan puluhan pemuda karena menolak melepas baju dengan atribut perguruan pencak silat.
Pengeroyokan terjadi pada Sabtu (2/10/2021) sore. Saat itu secara tak sengaja dua kelompok yang diduga anggota perguruan pencak silat bertemu.
Kelompok pertama adalah kelompok MFP dan belasan teman-temannya. Mereka datang ke lokasi nongkrong di pinggir Sungai Lodagung di tengah hutan jati milik Perhutani.
Tak lama kemudian kelompok terduga pegeroyokan yang terdiri dari puluhan orang mendatangi kelompok MFP.
Baca juga: Tolak Lepas Atribut Perguruan Silat, Pemuda Dikeroyok, Berbuntut Aksi Penggerudukan di Polres Blitar
Kelompok kedua ini meminta MFP dan rekan-rekannya melepas baju dan atribuk silat yang dikenakan.
Namun MFP menolak melepaskan bajunya, sementara belasan temanya melakukan permintaan dari kelompok pertama.
Karena menolak melepas baju dan atribut perguruan silat, MFP dikeroyok oleh kelompok kedua.
"Korban mengalami luka memar di kepala dan beberapa bagian tubuh. Sudah dibawa ke rumah sakit tapi tidak sampai rawat inap," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono, Rabu (6/10/2021)
Baca juga: Polres Blitar Digeruduk Ratusan Pesilat, Massa Tuntut Penangan Kasus Perkelahian
Korban pun melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Dari hasil penyelidikan, polisi mengidentifikasi lima orang yang diduga menjadi pelaku penganiayaan terhadap MFP.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.