Beberapa dari mereka menghidupkan kendaraan bermotor mereka dengan suara keras sambil meneriakkan slogan-slogan kelompok mereka.
Massa yang rata-rata berusia remaja itu membawa beberapa bendera bertuliskan Ikatan Kera Sakti.
Baca juga: Warga Bingung Kota Blitar Terapkan PPKM Level 1 atau New Normal, Ini Jawaban Wali Kota
Menjelang pukul 21.00 WIB, sejumlah pengurus Perguruan Silat Ikatan Kera Sakti (IKS) datang dan melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian dan massa.
Massa pesilat tersebut akhirnya massa bersedia meninggalkan lokasi sementara sekitar 6 orang pengurus IKS masuk ke Kantor Polres Blitar dan bertemu dengan Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom.
"Anak-anak yang datang ke sini tadi menuntut keadilan atas kejadian di pinggir Sungai Lodoagung kemarin," ujar Edi Purnomo, sembari meninggalkan Kantor Polres bersama pengurus IKS yang lain, Senin malam.
Sementara itu Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, kedatangan ratusan anggota pesilat itu merupakan akibat dari adanya miskomunikasi.
Kedatangan mereka karena menyangka jika pihak Polres Blitar belum melakukan tindakan terkait kasus pengeroyokan.
Padahal, kata dia, polisi sedang melakukan penanganan kasus tersebut dan telah menangkap salah satu terduga pelaku pengeroyokan.
"Jadi dikira belum ada tindakan dari Polres Blitar," ujar dia.
Baca juga: Perpanjangan PPKM Jawa-Bali, Hanya Kota Blitar Terapkan Pembatasan Level 1
Meski baru menangkap satu orang, kata Udiyono, penyelidikan masih berlangsung dan bukan tidak mungkin akan ada terduga pelaku lain yang ditangkap polisi
Udiyono mengakui bahwa polisi cukup berhati-hati dalam menangani kasus perkelahian dan pengeroyokan tersebut karena diduga melibatkan dua perguruan pencak silat.
Selain itu ia mengatakan jika Kapolres Blitar telah berpesan kepada pengurus IKS agar menahan diri dan memberi waku kepada kepolisian untuk menangani kasus tersebut.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.