"Para orangtua ini mengeluh, mereka mengajak anak-anak ke Makam Bung Karno sebagai bagian dari proses pengajaran terkait semua hal tentang Bung Karno," ujarnya.
Para pengunjung, tambahnya, berharap anak-anak mereka kelak mencontoh figur orang besar tokoh bangsa seperti Soekarno.
"Tapi kalau anak-anak tidak boleh masuk, orang tua ini menganggap pembelajaran itu kurang efektif, tidak membekas di pikiran anak," ujarnya.
Tri berharap, batasan pada anak usia dibawah 12 tahun dapat dikecualikan untuk sejumlah destinasi seperti Makam Bung Karno sebagai destinasi wisata sejarah.
"Mungkin kalau anak-anak tidak boleh masuk mall tidak masalah ya. Tapi kalau ke Makam Bung Karno kan beda. Orangtua ini ke sini justru demi anak-anak mereka," ujarnya.
Level PPKM
Wali Kota Blitar Santoso sebelumnya tetap mengacu pada pengumuman Gubernur Jatim yang menetapkan wilayahnya berada di PPKM level 2.
Menurut Dinas Kesehatan Kota Blitar, penetapan level 2 PPKM didasarkan pada penilaian Kemenkes meskipun dalam Inmendagri Nomor 43 Tahun 2021 Kota Blitar masih berada di PPKM level 3.
Selanjutnya pada pekan ini, Gubernur Jatim kembali mengumumkan bahwa Blitar turun level dari PPKM level 2 ke level 1.
Baca juga: Taman Bacaan di Surabaya Mulai Buka Pekan Depan, Buku Selesai Dibaca Bakal Dikarantina 2 Hari
Sekretaris Daerah Kota Blitar Priyo Suhartono mengonfirmasi hal tersebut.
"Alhamdulillah Kota Blitar masuk ke level 1 bersama 24 daerah lain di Jawa Timur," ujarnya di sela inspeksi pelaksanaan protokol kesehatan di Makam Bung Karno, Senin.
Sejumlah pelonggaran kegiatan masyarakat, ujarnya, nantinya akan disiapkan termasuk di tempat wisata dan pelaksanaan hajatan warga.
"Sudah tidak uji coba lagi, sudah dibuka (tempat wisata). Hajatan sudah boleh tapi harus prokes," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, M Muchlis mengatakan, penentuan Kota Blitar masuk level 1 merupakan penilaian yang dilakukan oleh Pemprov Jatim.
"Setahu saya, menurut Gubernur Provinsi Jatim (Kota Blitar) level 1, karena tim Provinsi Jatim menghitung sendiri," ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.