MAKASSAR, KOMPAS.com – Gedung Meranti Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar terbakar menghanguskan 12 kamar perawatan pada Minggu (26/9/2021).
Direktur RSKD Dadi Arman Bausat mengatakan, kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 300 juta.
“Dua ruang perawatan itu terdapat 12 kamar yakni 6 kamar perawatan untuk pasien laki-laki dan 6 kamar perawatan untuk pasien perempuan. Dua ruang perawatan itu untuk pasien komorbid,” kata Arman kepada wartawan, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Kebakaran di Gedung Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Peralatan Laboratorium Hangus Terbakar
Saat kebakaran, lanjut Arman, hanya 6 orang pasien laki-laki yang sedang mendapat perawatan.
“Semua pasien aman dan telah dipindahkan ke gedung perawatan lainnya,” jelasnya.
Arman mengungkapkan, atap ruang perawatan ikut terbongkar saat dilakukan pemadaman.
“Plafon dua ruang perawatan itu terbakar. Cuma pemadam kan namanya semua menyemprot air hingga atap pun ikut terbongkar. Itu saja kerusakannya,” terangnya.
Dengan kerusakan pasca kebakaran di RS Dadi, Arman membeberkan jika kerugian ditafsin mencapai Rp 300 juta.
“Dalam waktu dekat segera diperbaiki dan direnovasi gedung yang habis terbakar. Sementara kita panggil pihak terkait untuk membahas perbaikan pasca kebakaran, karena harus segera normal kembali untuk menampung kembali pasien yang sedang dalam perawatan,” tandasnya.
Baca juga: Gedung Meranti RSKD Dadi Makassar Terbakar, 39 Pasien Dipindahkan
Saat ditanya penyebab kebakaran, Arman mengaku tidak mengetahuinya.
Dia menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan.
“Penyababnya saya tidak tau persis, namun sementara diinvestigasi oleh tim penyidik kepolisian,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, gedung Meranti Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi di Jalan Lanto Dg Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terbakar, Minggu (26/9/2021) pagi.
""Pasien di ruang Meranti khusus menangani pasien jiwa yang mengalami sakit tambahan, misalnya gangguan jiwa tapi ada juga gangguan lain seperti darah tinggi, ada sakit gulanya," katanya," kata Direktur RSKD Dadi, dr Arman Bausat dikutip dari Tribunmakassar.com, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.