Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termenung, Merem Pasrah Lihat Lahan yang 26 Tahun Digarapnya Digusur Alat Berat, Dijadikan Akses ke Sirkuit Mandalika

Kompas.com - 08/09/2021, 11:10 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Hanya bisa pasrah

Merem kini hanya bisa termenung tanpa bisa berbuat banyak, melihat lahan yang dia garap puluhan tahun digusur.

Merem pasrah lantaran tidak memiliki dokumen-dokumen kepemilikan tanah, meski telah puluhan tahun menggantungkan hidup dari bercocok tanam di lokasi itu.

Dia mau tak mau harus merelakan lahan tersebut diubah menjadi akses jalan menuju Sirkuit MotoGP Mandalika.

"Kami tak bisa melawan karena kami tak punya surat-surat, tanah yang kami garap sekitar 60 are," tutur dia.

Merem berharap pihak Indonesia Tourism Development Coorpotarion (ITDC) selaku pengelola memberikan solusi.

Setidaknya, dengan mengganti tanaman yang selama ini dirawatnya.

“Rasa sedih pasti ada, kami berharap tanaman kita diganti rugilah sama ITDC,” kata Merem.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Warga di Sekitar Sirkuit Mandalika NTB Segera Diselesaikan

Warga adang alat berat

Amaq Gonjong saat melakukan penghadangan terhadap alat beratdokumen Warga Amaq Gonjong saat melakukan penghadangan terhadap alat berat

Sebelumnya diberitakan seorang warga Dusun Nandus, Gonjong (60) juga menolak penggusuran yang dilakukan ITDC.

Menurut Gonjong, ia belum menerima bayaran atas tanah yang dimilikinya, sejak surat  atas kepemilikan hak diambil oleh Indonesia ITDC selaku pemegang Kawan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Ceritanya dulu tanah ini mau dijual, surat-suratnya diambil oleh ITDC, tapi setelah diambil kok tidak dibayar-bayar samapai sekarang, makanya kami masih menempati lahan ini," kata Gonjong.

Gonjong bahkan menyampaikan, dirinya rela dikuburkan dengan alat berat di tanah tersebut, sebagai tanda bahwa ia membela haknya dan tidak pernah menerima bayaran sepeser pun dari ITDC.

"Saya minta petugas, buatkan saya lubang  kuburan di sini dengan kato itu, biar saya mati di sini sekalian agar saya tidak melihat tanah saya digusur dan diambil," kata Gonjong.

Baca juga: Aksi Protes Pembangunan Jalan Pendukung Sirkuit Mandalika, Warga Adang Alat Berat hingga Rela Dikubur

Sementara itu Kepala Desa Mertak Moh Syahnan menyampaikan, dirinya telah mempertemukan warga dengan pihak ITDC untuk dimediasi.

Syahnan menyampaikan, dia tidak bisa berbuat banyak atas penggusuran lahan sawah yang menimpa warganya.

Sebab menurutnya di satu sisi mereka tidak mempunyai bukti kepemilikan, dan pihak ITDC tidak memberikan bukti surat jual beli atas penguasaan Hak Pengelolaan Lahan (HPL)

“Jadi saya sendiri tidak bisa mengambil langkah banyak, satu sisi warga saya tidak mempunya alat bukti untuk mempertahankan tanahnya, satu sisi juga ITDC tidak memberikan bukti jual beli atas penguasaan HPL,” kata Syahnan dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (8/9/2021)

Syahnan berharap ada penyelesaian yang lebih bijak dari ITDC, agar masyarakat tidak merasa dirugikan atas tanah yang selama ini dimiliki puluhan warga Nandus.

“Kita berharap selain jalur hukum, kita bisa musyawarahkan bagaimana kita selesaikan persoalan tanah ini dengan baik, tanpa memberikan rasa kecewa pada masyarakat,” Syahnan.

Baca juga: Cerita Rinayu, Nenek yang Tetap Menenun di Lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika

Sebelumnya, Pihak ITDC menanggapi persoalan warga yang masih tinggal baik di lahan enclave atau yang masih mendiami bersetaus Hak Pengelolaan Lahan (HPL)

VP Corporate Secretary ITDC I Made Agus Dwiatmika menerangkan, dalam setiap kegiatannya ITDC selalu mengikuti prosedur hukum,

Disamapaikan Agus, lahan yang HPL sudah selesai dibebaskan, kendati demikian beberapa warga masih menepatinya.

"ITDC dalam setiap kegiatannya selalu mengikuti aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Selain itu, seluruh lahan yang masuk dalam HPL atas nama ITDC telah berstatus clear and clean, tetapi sebagian masih dihuni warga," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/8/2021)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com