Video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan dirinya yang masih masih memakai sarung dan berbaju batik mengorek aspal jalan menggunakan tangan kosong.
Dia mengaku, sebetulnya dirinya tidak ingin viral saat mengoreksi hasil pekerjaan pembangunan infrastruktur yang ada di Tuban.
Lagipula, urusan pengawasan pembangunan infrastruktur jalan adalah bidangnya komisi 1 DPRD Tuban.
Tetapi, warga di daerah pemilihannya banyak yang mengadu terkait pembangunan jalan yang diduga asal-asalan dan tidak sesuai bestek tersebut.
"Sebetulnya bukan bidang saya, tapi warga seringkali mengadu perihal proyek infrastruktur jalan yang asal-asalan," ujar dia.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi menyampaikan, temuan pekerjaan proyek perbaikan jalan yang buruk tersebut sudah ditindak lanjuti.
Pihaknya juga sudah turun ke lapangan untuk melihat langsung hasil temuan salah satu anggota DPRD Tuban tersebut.
Kualitas material batu memang tidak sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek perawatan jalan.
Baca juga: Heboh, Buaya 2 Meter Berkeliaran di Selokan Puskesmas Tuban, Peserta Vaksinasi Geger
Dia juga meminta kontraktor menghentikan pekerjaan di lapangan sampai material batu diganti sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan.
"Sudah ditegur, kami minta material batu dibuang dan diganti yang baru sesuai spek teknis," ujar dia.
Agung mengatakan, proyek tersebut merupakan kegiatan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan poros penghubung Desa Banjarworo-Kumpulrejo dan Gemulung, Kecamatan Bangilan.
Nilai kontrak proyek Rp 844.001.000, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.