Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraktor Pembangunan Jalan di Tuban Diduga Nakal, Anggota DPRD: Pengerjaannya Asal-asalan

Kompas.com - 06/09/2021, 21:36 WIB
Hamim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Seorang anggota DPRD Tuban, RM Anshakhul Balaya Mangku Negara alias Gus Aang menemukan prilaku nakal kontraktor pembangunan jalan di Tuban.

Prilaku nakal kontraktor tersebut diketahui Gus Aang saat melakukan pengecekan proyek perbaikan jalan poros kecamatan di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Rabu (1/9/2021).

Sebelumnya, politisi partai Gerindra itu seringkali mendapat pengaduan dari warga terkait buruknya hasil perbaikan jalan antar kecamatan tersebut.

Anggota Komisi 4 DPRD Tuban itu mengaku, aduan warga tersebut sempat dikonfirmasi ke kepala Dinas PU Tuban melalui pesan singkat atau short massage service (SMS).

Baca juga: Koperasi Sekolah di Surabaya Dilarang Jual Seragam, Eri Cahyadi: Kalau Ada yang Sudah Bayar Kita Kembalikan Uangnya

Tetapi, SMS yang dikirimnya saat itu tidak segera mendapat balasan atau jawaban dari pihak kepala Dinas PU Tuban.

Sehingga, dirinya pun secara spontan bergegas menuju lokasi untuk melihat langsung guna memastikan aduan warga tersebut.

Pengerjaan disebut asal-asalan

Saat tiba di lokasi, Gus Aang melihat pengerjaan proyek perbaikan jalan sudah berjalan sekitar 500 meter.

Dia pun berusaha mengecek kualitas material dan hasil pekerjaan perbaikan jalan yang bersumber dari dana APBD Tuban.

"Hasilnya memang benar, kualitas material sangat buruk tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan dan pengerjaannya pun terlihat asal-asalan," kata Gus Aang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Kebetulan pada saat di lokasi, sejumlah warga mengambil gambar video saat dirinya mengecek material dan hasil pekerjaan proyek perbaikan jalan tersebut.

Video temuan hasil pekerjaan perbaikan jalan oleh kontraktor nakal tersebut pun viral dan menyebar kepada warga melalui pesan WhatsApp.

 

Video berdurasi 48 detik itu memperlihatkan dirinya yang masih masih memakai sarung dan berbaju batik mengorek aspal jalan menggunakan tangan kosong.

Dia mengaku, sebetulnya dirinya tidak ingin viral saat mengoreksi hasil pekerjaan pembangunan infrastruktur yang ada di Tuban.

Lagipula, urusan pengawasan pembangunan infrastruktur jalan adalah bidangnya komisi 1 DPRD Tuban.

Tetapi, warga di daerah pemilihannya banyak yang mengadu terkait pembangunan jalan yang diduga asal-asalan dan tidak sesuai bestek tersebut.

"Sebetulnya bukan bidang saya, tapi warga seringkali mengadu perihal proyek infrastruktur jalan yang asal-asalan," ujar dia.

Temuan Dinas PUPR

Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi menyampaikan, temuan pekerjaan proyek perbaikan jalan yang buruk tersebut sudah ditindak lanjuti.

Pihaknya juga sudah turun ke lapangan untuk melihat langsung hasil temuan salah satu anggota DPRD Tuban tersebut.

Kualitas material batu memang tidak sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek perawatan jalan.

Baca juga: Heboh, Buaya 2 Meter Berkeliaran di Selokan Puskesmas Tuban, Peserta Vaksinasi Geger

Dia juga meminta kontraktor menghentikan pekerjaan di lapangan sampai material batu diganti sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan.

"Sudah ditegur, kami minta material batu dibuang dan diganti yang baru sesuai spek teknis," ujar dia.

Agung mengatakan, proyek tersebut merupakan kegiatan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan poros penghubung Desa Banjarworo-Kumpulrejo dan Gemulung, Kecamatan Bangilan.

Nilai kontrak proyek Rp 844.001.000, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com